Soal Foto Chairul Tanjung Tunjuk SBY, CT: Saya Justru Tengah Acungkan Jempol

News Editor
Jumat, 27 September 2013 | 20:24 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Chairul Tanjung, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), menegaskan bahwa foto yang muncul di media Internet dengan menunjuk ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah hasil rekayasa.

CT—panggilan akrab Chairul Tanjung—menegaskan dirinya telah melakukan konfirmasi kepada pemotret foto asli, yakni fotografer resmi kepresidenan Abror Rizki.

CT menuturkan Abror secara tegas menyatakan foto yang asli tidak memperlihatkan CT sedang menunjuk-nunjuk presiden.

“Dari foto asli jelas terlihat bahwa saya [justru] sedang mengangkat jempolnya pada saat memberikan penjelasan mengenai kondisi ruangan penunjang retreat dan kelangkapannya di depan Presiden SBY, Ibu Negara dan pejabat yang menyertai,” tulis pernyataan resmi Chairul Tanjung yang dilansir hari ini, Jumat (27/9/2013)

Ketua KEN itu tidak akan menempuh tindakan untuk memproses secara hukum pelaku rekayasa foto. Dia hanya mengimbau agar perbuatan seperti itu tidak diulangi lagi.

"Karena itu, saya meminta orang-orang yang melakukan rekayasa gambar maupun menyampaikan informasi yang tidak benar, untuk tidak melakukannya lagi, karena hal itu tentu tidak baik, untuk dirinya sendiri maupun orang lain," pinta CT.

Ramai dibicarakan komunitas Internet di Tanah Air soal foto Chairul Tanjung yang  terkesan arogan dengan menunjuk ke arah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Komite Ekonomi Nasional itu pun terpaksa angkat bicara.

Klarifikasi CT tersebut dia sampaikan dalam pertemuan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred).

Dia menjelaskan dalam hajatan pertemuan KTT APEC 2013 di Bali, Ketua KEN ditunjuk sebagai Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013. Dalam menjalankan amanah itu, CT berusaha melakukan tugas sebaik-baiknya.

Bos Bank Mega itu menegaskan dirinya tidak pernah melakukan tindakan yang memarahi atau menunjuk-nunjuk Presiden sebagaimana berita di beberapa media online dan sosial media.

"Saya orang yang sangat menghormati SBY sebagai pribadi maupun sebagai presiden," tuturnya.

CT mengisahkan dalam kaitan fungsi dan tanggung jawab itu, CT kemudian melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan persiapan demi kesuksesan KTT APEC. Apalagi, Presiden SBY melakukan kunjungan ke Bali pada 23-25 September untuk meninjau langsung kesiapan pantia.

“Sebagai panitia, saya mendahului pergi ke Bali pada 22 September untuk melakukan koordinasi dan melakukan penjemputan ke bandara pada 23 September saat Presiden SBY tiba dari Palembang," jelasnya.

Ketua KEN itu menyertai kunjungan Presiden SBY selama di Bali. "Jadi, praktis dalam kapasitas sebagai orang yang bertanggung jawab, saya mendampingi Presiden dari kedatangan sampai kembalinya ke Jakarta. Hampir semua kegiatan presiden, saya ikuti dan saya memberi penjelasan yang dirasa diperlukan," terang CT.

Dalam kegiatan itu, selain mendengarkan laporan dalam rapat, Presiden SBY juga melakukan  peninjauan ke lapangan, untuk mengecek infrastruktur, bandara, peresmian jalan tol,  dan pengecekan di Hotel Sofitel Luxury sebagai tempat retreat KTT APEC.

"Jadi, pada saat peninjauan itu, banyak diinformasikan kepada Presiden, Ibu Negara, dan pejabat pendamping Presiden. Dan dalam kegiatan itu, tidak pernah ada kegiatan memarahi atau menunjuk-nunjuk presiden," jelas CT.

Ketua KEN itu menegaskan dirinya tetap memegang teguh asas protokoler dan memegang teguh adat ketimuran. "Sebagai orang Indonesia yang menghargai sopan santun dan tatakrama, tindakan yang tidak pada tempatnya, tidak dan tidak akan pernah saya lalukan kepada orang yang lebih tua, apalagi kepada Presiden - yang merupakan lambang negara. Buat saya, Presiden adalah lambang negara, yang harus dihormati oleh siapa pun sebagaimana lambang lambang negara yang lain seperti lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih," lanjut CT.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper