CEO BNI LIFE: Bancassurance Jadi Andalan

Yodie Hardiyan
Rabu, 25 September 2013 | 08:04 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini, sebagian pelaku usaha asuransi kerap kesulitan untuk bersaing. Dari satu sisi, maraknya akuisisi perusahaan domestik oleh perusahaan asuransi global sudah merupakan fenomena umum. Bahkan di beberapa negara di Asia tertentu mereka juga diizinkan memiliki saham 100%.

Satu pertanyaan dilontarkan Direktur Utama PT BNI Life Insurance A. Junaedy Ganie, “Tinggal lagi, industri asuransi Indonesia mau kemana diarahkan?”

Menurutnya, untuk menjawab itu, diperlukan suatu grand design yang jelas sebagai pedoman pembangunan dan program kerja pemerintah dalam menjalankan perannya.   

Menurutnya, tidak banyak pasar asuransi yang memberikan potensi pertumbuhan pendapatan di atas 20% per tahun, apalagi pada pasar asuransi di negara yang industri asuransi jiwanya telah memasuki tahap pertumbuhan yang rendah atau bahkan menurun. 

Situasi demikian membuat sejumlah pelaku usaha yang sudah di Indonesia yang lebih siap. Adapun pemain asing yang tertarik untuk masuk ke Indonesia, akan selalu memperhatikan kesempatan untuk tumbuh secara anorganik baik dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan yang sehat maupun yang sedang dalam kesulitan.  

BNI Life, telah menyiapkan transformasi yang fokus pada penguatan dan reposisi organisasi dengan dukungan budaya perusahaan serta fokus pada terobosan-terobosan untuk membangun pertumbuhan yang berkelanjutan a.l. mulai dari menggenjot distribusi, bauran produk hingga pelayanan nasabah dengan indikator performa yang sudah ditetapkan.

Junaedy optimistis kedua fokus transformasi tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja, melaksanakan pembenahan serta sinergi dengan induk perusahaan. BNI Life, menurutnya, telah menjadikan bancassurance sebagai tulang punggung disamping memastikan bahwa empat saluran distribusi memberikan kontribusi yang optimal. Lebih jauh, dia menitikberatkan kualitas sumber daya manusia serta produk andalan dan layanan konsumen yang lebih kompetitif.

Manajemen BNI Life mengklaim sangat beruntung menjadi anak perusahaan BNI karena berpeluang besar menggarap potensi captive market bisnis bancassurance yang porsinya sangat besar.

Adapun potensi itu sejauh ini dinilai belum tergarap secara optimal. Sejak 2012, sinergi yang meningkat antara BNI dan BNI Life sejalan dengan grand design untuk menjadikan bancassurance sebagai sumber pertumbuhan terbesar.

Sebagai catatan, pada 2012 sektor bancassurance telah memberi kontribusi sebesar 51%, sedangkan premi bancassurance sampai dengan Juli 2013 telah tumbuh 85% atau di atas posisi pencapaian pada 2012 untuk periode yang sama dan sebesar 96% khusus untuk bisnis baru.  

“Untuk kepuasan layanan nasabah, kami telah terapkan sistem klaim 27 menit untuk jumlah klaim sampai Rp5 juta, melayani klaim pada hari Sabtu dan hari libur pada kantor-kantor tertentu yang terus di kembangkan di kota-kota lain,” ujarnya, kepada Bisnis.

Dia memaparkan, pihaknya tidak memiliki kantor cabang melainkan kantor pemasaran yang tersebar di 40 lokasi untuk agency dan sekitar 700 perwakilan di cabang atau outlet BNI yang diklaim akan terus bertumbuh.

Kantor pemasaran dijadikan ujung tombak kegiatan distribusi dalam menjangkau semua lapisan masyarakat luas dan dalam mendukung proses edukasi. Bagi sebagian lainnya, pos ini dijadikan sebagai pintu masuk untuk berkarier dalam bidang asuransi.

Dengan langkah itu, manajemen BNI Life meyakini dapat mencapai target yang sudah dipatok untuk 2013. “Target premi kami Rp1,5 triliun dan target laba, sama dengan tahun lalu,” ungkapnya.

Selain akan fokus pada peningkatan kualitas bisnis dan melakukan peralihan strategi bisnis yang bertujuan membangun pertumbuhan yang berkelanjutan, manajemen juga akan mengandalkan

semua produk yang diklaim profitable dan mampu menjamin perseroan dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah pada saat polis jatuh tempo. “Kami telah melalui suatu proses yang berat dan panjang selama tahun 2012 sewaktu melakukan kajian atas produk-produk yang ada dan memutuskan untuk mengubah product strategy dan product mix.” [Yodie Hardiyan & Farodlilah Muqoddam]

Kinerja Bisnis BNI Life

Indikator

Pencapaian

Laba

2011

Rp7 Miliar  [loss]

2012

Rp70 Miliar [net profit]

2013

Rp70 Miliar [Target]

Pendapatan Premi

2011

Rp1,07 Triliun

2012

Rp1,24 Triliun.

2013

Rp1,5 Triliun [Target]

Sumber: data perseroan, diolah

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper