Pandi Pangkas Data Alamat IP Hosting

Galih Kurniawan
Senin, 2 September 2013 | 19:06 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mulai 6 September mendatang alamat internet protocol (IP) untuk host domain .id hanya dapat menggunakan satu alamat berbasis IPv4 dan satu alamat berbasis IPv6.

Dalam pengumuman di website resminya Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) meminta pengguna yang menggunakan host dan tercatat di database dan masih menggunakan lebih dari satu IPv4 ataupun IPv6 untuk segera mengubahnya. Proses tersebut dapat dilakukan melalui sistem registrar Pandir atau melalui sponsoring registrar.

Pandi menyebutkan apabila sampai 6 September belum dilakukan perubahan, data mereka akan mencantumkan satu IP teratas baik itu IPv4 atau IPv6.

“Itu untuk menunjang sistem baru kami semata-mata untuk alasan stabilitas,” ujar Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak saat dihubungi Bisnis, Senin (2/9/2013).

Dia menegaskan tidak ada perubahan dalam sistem domain name system (DNS). Ketentuan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan aplikasi dalam penempatan record. Menurutnya registrar sebagai mitra Pandi juga diharapkan dapat mensosialisasikan hal tersebut ke pada pengguna.

Meski telah ditetapkan pemberlakuannya mulai 6 September mendatang,  John menyebutkan prosesnya akan mengikuti dinamika yang ada. Menurutnya ketentuan itu tidak akan membawa dampak apa pun manakala pengguna belum mengimplementasikannya.

“Belum tentu semua bisa kan. Kalau pengguna yang tidak tahu kemungkinan baru bisa saat sewa habis dan diperbaharui, ya tidak masalah,” imbuhnya.

Dia mengatakan saat ini penggunaan domain .id tumbuh pesat. Menurutnya pertumbuhan pengguna domain .id tahun ini mencapai dua kali lipat dari data tahun lalu.

Hingga bulan lalu telah tercatat sebanyak 106.000 pengguna. John tidak menampik jumlah itu memang lebih sedikit ketimbang catatan sebelumnya yang mencapai 111.000 domain .id. Namun dia menyebutkan hal itu terjadi lantaran kerja sama dengan Google untuk menyediakan domain gratis bagi UKM telah habis.

“Promosi dengan Google itu kan sudah habis dan ada beberapa UKM yang tidak memperpanjang lagi, tapi sejauh ini pertumbuhan .id cukup baik,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper