Bisnis.com, JAKARTA - Fluidic Energy, produsen baterei telekomunikasi Amerika Serikat, memilih Indonesia sebagai basis produksi di Asia ketimbang China ataupun Malaysia dengan menggandeng PT Mitra Raharja Sejahtera.
Kedua perusahaan telah membentuk usaha patungan PT Fluidic Energy Indonesia dengan membangun pabrik di Sentul, Bogor pada 2011.
Rama Datau, Direktur PT Mitra Raharja Sejahtera, mengungkapkan hingga kini total investasi yang ditanam senilai US$25 juta.
"Fluidic Energy memilih Indonesia sebagai basis produksi di Asia. Ini menjadi produksi baterei lokal untuk mendukung industri telekomunikasi, terutama kebutuhan baterei untuk menara BTS," ujarnya, Kamis malam (29/8).
Selain itu, sambungnya, produk baterei tersebut untuk mengurangi ketergantungan impor serta mendukung program industri ramah lingkungan.
Menurutnya, produk baterei itu mengadopsi teknologi ramah lingkungan (green and clean technology), antara lain tanpa menghasilkan racun. "Ini adalah produk berteknologi tinggi dan berbeda dengan lainnya," ujar Rama.
Dia menjelaskan Fluidic Energy AS sangat mendukung Indonesia pengembangan industri berteknologi tinggi dan tidak merusak lingkungan.
Pada awalnya, imbuhnya, perusahaan agak kesulitan mendapatkan bahan baku timah tetapi ternyata bahan itu bisa didapat di Indonesia, sehingga tidak perlu impor. Sejak Juli 2013, katanya, mayoritas bahan baku berasal dari Indonesia.
"Produk baterei Fluidic telah dipakai ribuan menara telekomunikasi Indosat di Sumatra dan Jawa sejak 2 tahun. Setelah yakin kami baru memperkenalkan secara resmi produk Fluidic pada tahun ini," ungkap Rama.
Dia menambahkan kapasitas produksi pabrik baterei Fluidic di Bogor dinaikkan pada tahun ini. Hal itu untuk mendukung rencana ekspansi ke pasar ekspor di Bangladesh dan Amerika Latin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
