Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia siap menjadi tuan rumah Internet Governance Forum (IGF) ke-8 yang akan dihadiri sekitar 2.500 pemangku kepentingan di bidang Internet dari berbagai negara.
Pertemuan global itu rencananya digelar di Nusa Dua Bali pada 22-25 Oktober 2013 dengan bahasan soal tata kelola Internet secara inklusif, transparan, akuntabel, dan egaliter. Sejumlah aspek yang diperlukan untuk menyiapkan IGF, termasuk ketersediaan dana penyelenggaraan, telah tuntas disiapkan.
“Saya dan jajaran Kementerian Kominfo akan melakukan segala upaya agar Host Country Agreement segera ditandatangani oleh Indonesia dan PBB, sebagai landasan terpenting pelaksanaan IGF 2013,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam situs kominfo.go.id.
Konferensi Global IGF terkait dengan Deklarasi Millennium Development Goal (MDG) No. 555/2 tahun 2000 dan Kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS) No. 060/1/2005.
Salah satu prinsip penting sebagai benang merah yakni pembangunan masyarakat informasi untuk menghilangkan kemiskinan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). TIK tersebut berlandaskan kemitraan yang kokoh antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat madani (civil society), dan organisasi internasional lain.
Dari Global IGF ke-8, Indonesia dapat memperkuat posisi sebagai poros penting Internet global dan menjadikan diri sebagai sumber belajar bagi negara lain. Gelaran itu pun dapat menstimulasi pertumbuhan dan pasar akses Internet dalam negeri. Komunitas Indonesia pun dapat berkiprah secara global dan terjadi alih pengetahuan antarpelaku kunci.
