BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan telepon seluler Nokia Oyj sepakat untuk membeli saham Siemens AG melalui perusahaan joint venture peralatan komunikasi milik perusahaan tersebut, menurut tiga sumber yang dekat dengan transaksi itu.
Perusahaan asal Finlandia itu dilaporkan akan mengumumkan pembelian 50% saham Siemens pada Nokia Siemens Networks, menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Nokia akan membayar kurang dari 2 miliar euro (US$2,6 miliar) untuk perusahaan asal Jerman tersebut dan menggunakan bridge loan untuk membiayai transaksi itu, menurut salah satu sumber tersebut.
Siemens terus berupaya untuk mengeluarkan bisnis yang dimotori peralatan nirkabel dari kelompok usahanya selama beberapa tahun untuk selanjutnya fokus pada divisi utamanya bidang peralatan energi, kesehatan, dan perkeretaapian.
Bagi Nokia, yang terus berupaya memacu keuntungan dari industri telepon pintar, transaksi itu membuatnya punya pengawasan penuh atas bisnis yang pendapatannya terus meningkat sejak perusahaan itu kembali meraup untung tahun lalu.
“Kami melihat ini bisa positif dan bisa negatif bagi Nokia,” ujar Pierre Ferragu, analis pada Sanford C. Bernstein di London. Transkasi itu memberi “keuntungan masa depan yang tidak terlihat” bagi kelompok usaha tersebut, namun akan mengalami kesulitan neraca keuangan di masa datang, ujarnya menambahkan.
Siemens, yang memproduksi serangkaian produk turbin listrik hingga kereta api cepat, terus berupaya menjual saham-sahamnya awal tahun ini selain melakukan pembicaraan dengan perusahaan yang berpotensi membeli sahamnya. Namun juru bicara Siemens tidak berkomentar atas rencana transaksi itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (1/7/2013). (ltc)