BISNIS.COM, JAKARTA-Setelah pecah kongsi dengan MNC, PT.Rakuten masih fokus menggarap pasar Indonesia. Apalagi, pada awal bulan ini kantor regional Asia Pasifik Rakuten di Singapura menerima dana US$10 juta.
Dana tersebut akan digunakan untuk menggarap maksimal pasar Taiwan, Thailand, Indonesia dan Malaysia.
Senior Executive Officer Head of Asia Head Quarter Rakuten Inc, Toru Shimada, dalam pernyataannya resminya mengatakan pihaknya optimistis pasar e-commerce Indonesia pada tahun ini akan menjadi salah satu pasar terbesar di Asia. Terbukti, sepanjang 2 tahun Rakuten beroperasi di RI, perusahaan mengalami pertumbuhan bisnis signifikan mesti tidak menyebut angka pasti.
Selain itu, Shimada optimistis dengan pembukaan kantor regional baru di Singapura pada tahun lalu, pertumbuhan bisnis Rakuten di kawasan ini akan semakin meningkat.
“Kami percaya bahwa dengan fokus yang lebih mendalam dan investasi, kami akan mampu tidak hanya mempercepat nilai yang dihadirkan oleh model B2B2C dan platform e-commerce untuk pemberdayaan merchant dan konsumen, tapi juga membantu mendorong evolusi lanskap e-commerce Indonesia, " ujarnya.
Melalui dana sebesar US$10 juta tersebut, Rakuten juga mengubah strategi bisnis mereka. Jika sebelumnya, Rakuten menjalin kerja sama dengan mitra di beberapa negara, maka kali ini perusahaan akan menginvestasikan dana US$10 juta tersebut ke startup di keempat negara.
Startup yang terpilih merupakan perusahaan yang dapat mendukung bisnis Rakuten. Strategi ini dinilai lebih sesuai untuk mengembangkan bisnis yakni meningkatkan sinergi antar portofolio Rakuten. Rakuten juga tengah menjajaki pasar Vetnam dan Australia.
Saat in Rakuten beroperasi di 13 negara. Rakuten menerapkan skema bisnis joint venture di tiga negara yakni China, Indonesia, dan Taiwan. Meski demikian, pada April 2012 kemitraan Rakuten dengan perusahaan layanan mesin pencari lokal, Baidu di China, juga gagal. Dengan perpisahan PT Rakuten-MNC, hanya joint venture Rakuten Ichiba Taiwan yang bertahan.(34)