EKSPANSI IBM: Buka Kantor Cabang Baru Di Indonesia & Malaysia

SINGAPURA: IBM, perusahaan teknologi informasi yang terdaftar di bursa efek New York, membuka tiga kantor cabang baru di Asia Tenggara, yakni Bandung, Indonesia serta Ipoh dan Malaka di Malaysia.Albert Lee, VP General Business IBM ASEAN, mengatakan ekspansi ini merupakan salah satu langkah perusahaan untuk memasuki pasar di kota dan daerah dengan pertumbuhan tinggi di Asia Tenggara yang terus berkembang.“Kota-kota lapis kedua dan ketiga saat ini berperan cukup besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, dan terdapat bisnis serta organisasi lokal yang akan memerlukan layanan dan solusi teknologi informasi yang kami tawarkan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (9/10/2012).Saat ini, IBM memiliki lebih dari 20 kantor cabang di seantero Asia Tenggara dengan lebih dari 6.000 rekanan bisnis.  Di Indonesia, selain Bandung, kantor cabang mereka tersebar di Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan.Salah satu perusahaan indonesia yang menjadi rekanan IBM adalah Bank International Indonesia (BII) Maybank. Bank swasta tersebut menggunakan layanan dari IBM untuk mendukung proyek otomatisasi kantor cabang, yang bertujuan menyajikan layanan yang lebih baik bagi nasabah.Suryjayadeb Goswami, Senior Market Analyst, Enterprise Computing IDC Asia Pasifik, menambahkan meningkatnya kepercayaan diri dalam ekosistem ekonomi Asia Tenggara memacu lonjakan permintaan akan layanan teknologi informasi untuk membuat bisnis mereka lebih efisien dan kompetitif di pasar global.“Potensi  pasar yang belum dimanfaatkan semacam ini menyebabkan negara-negara berkembang tersebut menjadi yang terdepan dalam investasi di bidang teknologi,” terangnya.Pada 2015, IBM menargetkan pasar negara berkembang menyumbang 30% terhadap pendapatan perusahaan. Pasar yang dimaksud meliputi Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Eropa Timur dan Tengah, China, India dan Asia Selatan, Korea, Amerika Selatan, Timur Tengah, serta Afrika.Tahun lalu, pendapatan IBM dari pasar negara berkembang meningkat 11%, dengan hampir 40 negara di antaranya mencapai pertumbuhan double digits. 60% dari pendapatan tersebut berasal dari luar BRIC (Brazil, Russia, India, dan China).(bas)