JAKARTA: LinkedIn Corp. (LNKD), perusahaan pemilik situs jejaring sosial untuk para profesional LinkedIn akhirnya mengkonfirmasi adanya pelanggaran terhadap password para pemilik akunnya. Data password yang dicuri diperkirakan mencapai 6,5 juta akun.Perusahaan yang berbasis di California itu menyatakan permohonan maaf dan, menurut Bloomberg, para pemilik akun LinkedIn akan tahu akun mereka terkena kasus pencurian saat password mereka dinyatakan tak valid kala membukanya.“Kami menjaga keamanan anggota jejaring kami dengan sangat serius," demikian pernyataan perusahaan. Situs layanan jejaring profesional itu memiliki 160 juta pengguna.LinkedIn melalui akun Twitter Inc. menyatakan tengah melakukan penyelidikan terhadap pencurian data password.Saham LinkedIn justru naik 1% menjadi US$93,08 kala penutupan di New York, setelah sempat anjlok 1,5%. Saham tersebut telah naik dua kali lipat sejak IPO Mei 2011. (Faa)
BERITA LAINNYA: