Komdigi Targetkan Lelang Pita 1,4 GHz Digelar Bulan Ini

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 9 Juni 2025 | 13:42 WIB
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan proses seleksi atau lelang pita frekuensi 1,4 GHz dapat digelar pada semester pertama 2025, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto mengatakan pemerintah terus berupaya untuk tetap menjaga momentum digitalisasi nasional melalui optimalisasi spektrum frekuensi.

Pemerintah ingin seleksi pita frekuensi 1,4 GHz dapat terealisasi semester ini. Artinya, waktu yang dimiliki pemerintah untuk menggelar seleksi pita frekuensi terakhir bulan Juni ini, mengingat bulan depan sudah masuk semester baru.

"Kami upayakan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz tetap di semester 1 tahun 2025," kata Wayan kepada Bisnis, Senin (9/6/2025).

Diketahui,  Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi pemanfaatan seleksi tersebut.  BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit.  Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya

Dalam draf Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz diketahui bahwa hak penggunaan frekuensi diberikan dalam bentuk IPFR kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet Switched dengan wilayah layanan regional. 

Ada 3 regional dengan jumlah zona layanan yang berbeda-beda. Regional 1 terdiri atas zona 4, zona 5, zona 6, zona 7, zona 9, dan zona 10.  Sementara itu regional 2 terdiri dari zona 1, zona 2, zona 3, zona 8, dan zona 15. Terakhir, Regional 3 terdiri dari zona 11, zona 12, zona 13, dan zona 14. 

Wayan belum dapat memberi tahu jumlah peserta yang akan terlibat seleksi. Jumlah peserta baru diketahui setelah seluruh dokumen lengkap dan lelang digelar.

“Jumlah peminat yang akan mengikuti seleksi baru akan diketahui setelah pengumuman resmi seleksi dilakukan,” kata Wayan.

Laporan Global Momentum and Economic Impact yang dikeluarkan oleh Plum untuk GSMA pada 2015 menyebutkan bahwa pita 1,4 GHz - 1,5 GHz telah digunakan di sejumlah negara Eropa dan Asia.

Jepang menjadi salah satu negara yang telah memanfaatkan pita 1427-1518 MHz untuk internet sejak 2015. Sementara itu, di Eropa disebut terdapat 28 negara pada 2015, yang telah menggunakan pita frekuensi 1452-1492 MHz untuk internet, dengan konsultasi lelang di Prancis, Italia, dan Irlandia.

Brasil menjadi negara perwakilan di Amerika Latin, sementara itu Asia Pasifik, India masih sebatas rencana untuk memanfaatkan spektrum tersebut.

Pita 1,4 GHz menjadi pita tambahan bagi layanan internet seluler dengan cakupan luas, cocok untuk pedesaan dan dalam gedung.  Frekuensi tersebut juga dapat mengantarkan internet dengan baik karena penggunaannya masih minim.

Bahkan, 1 dekade lalu memperkirakan potensi manfaat ekonomi global mencapai dalam memanfaatkan 1,4 GHz untuk FWA dapat mencapai US$50 miliar dari penggunaan 40 MHz (downlink), dengan tambahan 20% jika 40 MHz lagi tersedia 5 tahun kemudian.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper