Bisnis.com, JAKARTA — Korea Selatan berambisi mengamankan 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) berkinerja tinggi pada tahun ini dalam upaya untuk mengimbangi meningkatnya persaingan kecerdasan buatan (AI) global.
GPU merupakan perangkat terpenting dalam ekosistem AI. Kecepatan pengolahan data bergantung pada GPU yang tersedia.
Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan upaya pengamanan 10.000 GPU dilakukan melalui skema kerja sama publik-swasta untuk membantu negara meluncurkan layanan di pusat komputasi AI nasionalnya lebih awal.
"Seiring meningkatnya persaingan untuk mendominasi industri AI, lanskap persaingan bergeser dari pertempuran antarperusahaan menjadi persaingan skala penuh antara ekosistem inovasi nasional," kata Choi dilansir dari Reuters, Selasa (18/2/2025).
Bulan lalu, pemerintah AS mengumumkan peraturan baru yang bertujuan untuk mengatur aliran chip AI Amerika dan teknologi yang dibutuhkan untuk aplikasi AI paling canggih.
Aturan tersebut membatasi ekspor GPU, prosesor khusus yang awalnya dibuat untuk mempercepat rendering grafis. Jumlah GPU yang dibutuhkan untuk model AI bergantung pada seberapa canggih GPU tersebut, seberapa banyak data yang digunakan untuk melatih model, ukuran model itu sendiri, dan waktu yang ingin dihabiskan pengembang untuk melatihnya.
Choi menjelaskan bahwa persaingan untuk mendominasi industri AI semakin ketat, berkembang dari pertarungan di tingkat perusahaan menjadi persaingan skala penuh antara ekosistem inovasi nasional.
Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan layanan publik dan menghasilkan solusi baru untuk masalah sosial. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk inisiatif AI yang mempengaruhi aktivitas rutin sehari-hari, termasuk kesehatan mental, penyakit anak, dan masalah medis kritis lainnya.
Pemerintah juga berencana menerapkan teknologi AI dalam sistem keuangan, perawatan kesehatan, dan peradilan untuk meningkatkan kinerja layanan dan menjaga kesejahteraan masyarakat.
KT Corporation, raksasa telekomunikasi Korea Selatan, juga berperan penting dalam pengembangan AI. Mereka telah mengalokasikan US$5,3 miliar untuk penelitian dan pengembangan AI, dengan fokus pada robotika, perawatan kesehatan, dan solusi AI inovatif.
“Tujuan pemerintah adalah untuk mengamankan 10.000 GPU ini melalui kombinasi kerja sama publik dan swasta. Strategi ini dirancang untuk membantu negara tersebut dalam meluncurkan layanan di pusat komputasi AI nasional lebih awal dari yang direncanakan,” ujar Choi Sang-mok.