Gara-gara Salah Ketik E-mail, Dokumen Militer AS Nyasar ke Afrika

Taufan Bara Mukti
Kamis, 20 Juli 2023 | 15:19 WIB
Email dari Militer AS nyasar ke Mali/Freepik.
Email dari Militer AS nyasar ke Mali/Freepik.
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Cerita unik datang dari dunia militer Amerika Serikat (AS) yang mengalami kejadian email "nyasar" ke Afrika Selatan. Kok bisa?

Typo alias salah ketik mungkin menjadi masalah sepele yang bisa menimpa semua orang.

Akan tetapi, ada salah ketik yang unik melibatkan militer Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Financial Times, pihak militer AS sering salah tulis email hingga membuat dokumen mereka sampai ke Mali.

Bahkan, kejadian ini disebut sudah terjadi lebih dari 10 tahun terakhir.

Akar permasalahan terletak pada domain email. Seharusnya, email militer AS menggunakan domain .MIL.

Akan tetapi, pengirim dari pihak AS salah tulis domain menjadi .ML. Diketahui domain .ML adalah tanda pengenal untuk negara Mali.

Pengusaha Belanda yang mengelola domain Mali, Johannes Zuurbier, mengatakan sudah sering menerima email nyasar dari AS.

Dia juga menyatakan telah menyampaikan informasi ini kepada pemerintah Negeri Paman Sam. Namun kesalahan tetap saja terjadi.

Zuurbier membuat sistem otomatis untuk memblokir pengiriman ke e-mail yang tidak valid seperti army.ml dan navy.ml.

Namun karena jumlahnya amat banyak, Zuurbier mengaku kelelahan. Pada Januari 2023 saja, lanjut Zuurbier, ia telah mencegah 117.000 email yang nyasar dari militer AS.

E-mail yang salah kirim itu memuat beberapa data penting seperti catatan medis, informasi dokumen identitas, daftar staf di pangkalan militer, dan lain sebagainya.

Bahkan dalam salah satu dokumen diketahui rencana perjalanan Jenderal James McConville, Kepala Staf Angkatan Darat AS ke Indonesia.

Informasi tersebut sangat detail hingga ke kamar yang dihuni McConville di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Terbaru, Departemen Pertahanan AS (DoD) telah menyikapi kesalahan pengiriman dokumen ini dengan merilis pernyataan resmi.

"Departemen Pertahanan menyadari masalah ini dan menanggapi semua bocoran yang tidak sah secara serius," kata Tim Gorman dilansir dari The Verge, Rabu (19/7/2023).

Ke depannya, DoD akan memblokir e-mail yang dikirim dari domain .MIL ke Mali. Pengirim e-mail juga akan diberikan peringatan agar mengoreksi alamat e-mail yang dimaksud.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper