Telkom Buka-bukan Strategi Incar Bisnis Digital

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 16 Desember 2021 | 16:56 WIB
Layar menampilkan Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Fajrin Rasyid memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Ekonomi Digital dalam Menciptakan Efisiensi Bisnis dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Layar menampilkan Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Fajrin Rasyid memberikan pemaparan saat sesi diskusi bertema Ekonomi Digital dalam Menciptakan Efisiensi Bisnis dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) memiliki tiga strategi dalam mengembangkan platform dan layanan digital

Telkom menilai ke depan perusahaan telekomunikasi di dunia mulai fokus dalam mengembangkan platform digital, seiring dengan potensi pasar di platform digital yang masih sangat luas.  

Platform dan layanan digital diprediksi memberi pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan telekomunikasi. Adopsi digital oleh masyarakat di seluruh dunia terus menigkat.

Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan sama seperti perusahaan telekomunikasi dunia lain, Telkom saat ini juga dalam jalur untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital. 

Layanan data, yang merupakan hasil dari penggelaran konektivitas, memiliki harga yang  makin murah karena persaingan yang ketat, sementara ongkos penggelaran dan perawatan jaringan tetap berjalan.

Perusahaan telekomunikasi perlu berinovasi dengan mengincar pendapatan yang lebih tinggi dari pasar platform dan layanan digital. Untuk meraup manfaat dari pasar tersebut, Telkom memiliki tiga strategi yaitu membangun, bekerja sama dan membeli platform serta layanan digital. 

“Dalam pengembangan produk kita harus berkolaborasi dengan pihak-pihak lain agar produk [digital] kita lebih unggul,” kata Fajrin dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia Business Challenges 2021, Kamis (16/12).

Sebagai gambaran, dengan hanya bermain di infrastruktur digital penghasilan hanya diperoleh sepanjang infrastruktur digital tersebut digelar, platform dan layanan digital membuka peluang pendapatan baru dengan pasar yang lebih besar karena produk dapat ditawarkan kepada pelanggan lintas negara. 

Fajrin mengatakan perusahaan telekomunikasi digital di seluruh dunia juga berlomba dalam mengembangkan platform digital, sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada para pelanggan atau nilai tambah dari platform digital itu sendiri. 

“Makin banyak platform digunakan maka makin banyak nilai tambah bagi platform itu sendiri,” kata Fajrin.

Selain memberikan peluang pendapatan baru, pengembangan platform oleh perusahaan digital juga memberikan efisiensi proses bisnis, belanja modal, hingga waktu pengerjaan suatu proyek.  

Adapun tantangan dalam mengembangkan platform dan layanan digital untuk meraup potensi ekonomi digital yang besar, kata Fajrin, yang terberat adalah mencari sumber daya manusia yang mumpuni. 
Hampir seluruh perusahaan yang sedang bertransformasi ke digital, kata Fajrin, mengeluhkan mengenai sulitnya mencari talenta digital. 

“Demandnya tinggi, suplainya kurang. Alhasil banyak perusahaan besar lebih baik merekrut orang dengan harga selangit atau merekrut orang dari luar,” kata Fajrin. 

Dalam menghadapi keterbatasan talenta digital, ujar Fajrin, Telkom memiliki tiga strategi. Pertama, Telkom memberi pelatihan digital, yang mana setelah itu para peserta dapat bekerja di Telkom. Kedua, sambil melakukan pelatihan, Telkom juga merekrut orang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper