Lawan Startup Asing, Bukalapak Bidik Kota Tier II

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 15 Oktober 2021 | 08:32 WIB
Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rachmat Kaimuddin dan Komisaris Utama Bukalapak Bambang P.S. Brodjonegoro menunjukkan sertifikat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/8/2021). /Bukalapak
Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rachmat Kaimuddin dan Komisaris Utama Bukalapak Bambang P.S. Brodjonegoro menunjukkan sertifikat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/8/2021). /Bukalapak
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) fokus melayani masyarakat di luar kota Tier I untuk memberikan akses ekonomi yang aman dan merata. Cara tersebut juga bagian dari upaya Bukalapak menghadapi kompetisi dengan perusahaan rintisan atau startup asing yang beroperasi di Tanah Air. 

Presiden Direktur Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan perusahaan berkomitmen untuk melayani pasar massal atau mass market, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Hal ini sesuai dengan misi Bukalapak yaitu untuk menciptakan perekonomian yang adil bagi seluruh masyarakat. 

“Bukalapak juga berfokus untuk melayani serta memberdayakan masyarakat di luar kota Tier 1,” kata Rachmat kepada Bisnis, Kamis ( 14/10/2021). 

Rachmat mengatakan upaya tersebut juga bertujuan untuk menjembatani masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked) agar tetap bisa bertransaksi secara aman dan nyaman dengan bantuan teknologi. Salah satunya melalui warung, tempat di mana masyarakat banyak memenuhi kebutuhannya

Pada 2017, Bukalapak meluncurkan Mitra Bukalapak, sebuah  program  O2O (Online to Offline) untuk  membantu optimalisasi persebaran teknologi di kota-kota tersebut melalui warung dan agen individual.

Rachmat juga mengatakan perseroan terus mendorong percepatan inklusi di Tanah Air, dengan menghadirkan BMoney, sebuah aplikasi investasi untuk berinvestasi dengan aman, dan mudah. 

“BMoney kami hadirkan sebagai salah satu strategi perusahaan dalam mendorong minat investasi di Indonesia,” kata Rachmat. 

Sebelumnya, Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Tbk. Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan kearifan lokal kental hubungannya dengan posisi startup lokal dalam menghadapi kompetisi dengan pemain global. 

Dalam beberapa kasus, startup lokal sukses dalam menghadapi startup global sebagaimana yang terjadi pada 2016–2018. Definisi startup lokal sendiri menurut Fajrin adalah startup yang dibangun di dalam negeri. 

Saat itu, Dominasi Gojek membuat Uber berhenti beroperasi (2018), Tokopedia dan Bukalapak mendorong Rakuten berhenti beroperasi (2016), begitupun dengan Foodpanda (2016) yang kalah bersaing dari GoFood/GrabFood. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper