Efek PPKM Darurat ke e-Commerce, Ini Kata Tokopedia

Akbar Evandio
Senin, 5 Juli 2021 | 20:37 WIB
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/5/2020). /Antara Foto-Puspa Perwitasari
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/5/2020). /Antara Foto-Puspa Perwitasari
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Platform dagang elektronik (e-commerce), Tokopedia mengamini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa–Bali akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.

External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan kondisi pandemi Covid-19 telah membuat digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan dalam praktiknya ada peningkatan jumlah pengguna sejak PSBB pertama pada 2020 hingga Juni 2021 mendorong lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan kanal digital seperti Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 
“Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan Tokopedia, dari lebih dari 90 juta [sebelum pandemi Januari 2020] menjadi lebih dari 100 juta [Juni 2021],” katanya, Senin (5/7/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan pandemi juga menjadi momentum bagi para pegiat usaha lokal, khususnya UMKM lokal, untuk beradaptasi dan mencapai lebih lewat kanal digital.

Dia mengatakan hal tersebut terbukti dari jumlah penjual yang tergabung di Tokopedia saat ini menjadi lebih dari 11 juta penjual yang hampir 100 persennya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Bahkan, 94 persennya penjual berskala ultra mikro. Artinya ada peningkatan sebesar lebih dari 3,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020 lalu,” katanya.

Di sisi lain, dia mengatakan perusahaan selalu percaya bahwa berkolaborasi di tengah kompetisi akan selalu melahirkan inovasi terbaik yang dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia.

Dia menyebutkan melalui kolaborasi dengan para mitra strategis mulai dari pemerintah, pegiat usaha lokal hingga pegiat usaha lintas sektor mereka terus gencar menghadirkan berbagai inovasi dan inisiatif selama pandemi.

Adapun, Ekhel memerinci inovasi yang diusung perusahaan hingga saat ini adalah #BanggaBuatanIndonesia yang mengusung produk buatan pegiat usaha, khususnya UMKM lokal, Tokopedia Nyam! yaitu kerja sama dengan pegiat usaha makanan dan minuman lokal.

Selain itu, inovasi lainnya adalah TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging, masyarakat bisa mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari dari penjual dengan lebih hemat dan efisien.

Terakhir adalah tokopedia Peduli Sehat untuk membantu masyarakat mendapatkan berbagai kebutuhan kesehatan dengan harga terjangkau dan tanpa harus keluar rumah.

“Harapannya, berbagai inisiatif tersebut bisa memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.

Di Asia Tenggara, GMV dagang elektronik diprediksi melonjak 63 persen secara tahunan (yoy) menjadi US$62 miliar pada 2020 dan naik 23 persen menjadi US$172 miliar pada 2025.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper