Awareness terhadap Maintenance Asset Perusahaan untuk Mencegah Stop Production

Media Digital
Selasa, 15 Juni 2021 | 11:21 WIB
Foto: dok. Talian.com
Foto: dok. Talian.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Selama ini perusahaan seringkali lalai bahkan tidak pernah menganggap penting perlunya Maintenance Asset-asset produksi mereka. Padahal tanpa maintenance yang tepat, tidak hanya dapat mengakibatkan kerugian karena downtime dan stop production, tetapi bahkan juga dapat mengancam jiwa operator produksinya.

Guna menjamin aset perusahaan tetap beroperasi dengan baik atau bahkan meningkatkan produktivitas, maka solusi industri untuk merawat asset produksi wajib dipertimbangkan. Layanan ini bertujuan memastikan semua aset, mesin pabrik bekerja dengan optimal sehingga tidak mengerek biaya untuk perbaikan bahkan penggantian. 

Solusi itu lebih dikenal dengan Enterprise Asset Management (EAM). Salah satu penyedia layanan solusi industri ini ialah PT Talian Infodinamika (Talian) yang merupakan satu-satunya pemegang Gold Business Partner IBM Maximo di Indonesia.

Presiden Direktur Talian, Seno Hardijanto Purnomo mengatakan, klien Talian adalah industri yang sangat tergantung dengan peralatannya seperti mesin, pabrik, kereta dan lainnya. Talian menyediakan solusi industri berbasis teknologi informasi (IT). 

“Kompetensi kami untuk perusahaan yang tergantung dengan aset atau asset intensive companies. Misalnya MRT asetnya kereta, relnya, bagian sinyal. Nah, kalau asetnya rusak, mereka rugi, pendapatan hilang, dan pada saat yang sama biaya pemeliharaan meningkat,” katanya kepada Bisnis. 

Seno menjelaskan Talian memberikan layanan untuk menghindari terjadinya downtime, kerusakan aset, pabrik, mesin dan lainnya menggunakan perangkat lunak (software) IBM Maximo Enterprise Asset Management (IBM Maximo). 

Talian telah memiliki pengalaman lebih dari 23 tahun pada implementasi IBM Maximo. Talian juga telah mengantongi ISO 9001:2015 dan 27001:2013 serta meraih penghargaan sebagai TOP IBM AI Application Partner dari IBM, tahun ini.

Seno menyebutkan saat ini klien Talian berasal dari banyak sektor industri. Posisi pertama ditempati sektor energi khususnya pembangkit listrik di mana sekitar 10 tahun terakhir muncul banyak sekali pembangkit listrik swasta dan BUMN yang menjual listriknya kepada PLN. Saat ini sudah banyak pembangkit listrik swasta, klaimnya, telah menggunakan layanan Talian. 

Kedua ialah sektor minyak dan gas yang sangat tergantung pada peralatan pengeboran, pipa distribusi dan lainnya. Posisi ketiga ditempati sektor manufaktur mulai dari pabrikan mobil, petrokimia, pabrik sepatu dan lainnya. Perusahaan manufaktur menggunakan layanan Talian untuk memastikan lini produksinya tetap beroperasi alias meminimalisir downtime

“Pabrik mobil terbesar di Indonesia itu klien kami, ada juga pabrik amoniak, petrokimia dan lainnya,” paparnya. 

Selanjutnya, kata Seno, terdapat sektor transportasi seperti MRT, bandara, pelabuhan peti kemas dan lainnya. Talian juga melayani beberapa klien dari negara tetangga khususnya Malaysia. 

Seno menambahkan layanan Talian lainnya ialah membantu menemukan ‘pabrik yang tersembunyi.’ Talian dapat membantu perusahaan mengidentifikasi potensi inefisiensi sekaligus menemukan peluang baru untuk meningkatkan produksi tanpa investasi baru. 

“Secara sederhana, perusahaan yang kerepotan dengan kata rusak dan downtime membutuhkan kami. Semua industri punya kata rusak dan downtime, termasuk misalnya militer atau infrastruktur. Butuh pemeliharaan yang tepat,” jelasnya. 

Seno menjelaskan layanan Talian selalu berangkat dari tantangan operasional atau yang mengelola aset kemudian dibantu oleh IT. Layanan IT itu juga dibuat sedemikian rupa melalui redundant dan disaster recovery sehingga memastikan sistem tidak down

Dia merinci saat ini Talian memberikan tiga paket layanan EAM. Pertama, implementasi sistem pada data center milik perusahaan sendiri (on premise). Pengguna layanan kemudian bisa mengakses melalui browser atau aplikasi mobile.

Kedua, layanan berbasis komputasi awan (cloud computing) untuk perusahaan yang tidak mau repot atau tidak memiliki data center sendiri. Talian juga telah bekerja sama dengan sejumlah penyedia data center di Tanah Air dan luar negeri. 

Ketiga, pay as you go atau klien dapat menyewa berdasarkan jumlah user yang menggunakan per bulan sehingga harga sangat terjangkau dan tidak perlu investasi baru. Model seperti ini juga dikenal dengan software as a services (SaaS).

“Saat ini model yang paling banyak adalah yang menggunakan data center sendiri, karena selain investasinya tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerugian kalau tidak adanya sistem, tantangan yang koneksi ke cloud yang masih terlalu bagus tersedia khususnya di daerah-daerah terpencil.”

Seberapa pentingnya Maintenance Asset Perusahaan ini mempunyai dampak, ada berbagai studi case yang dapat dipelajari di website talian.com. Pada website tersebut anda dapat juga melakukan assessment untuk menentukan model maintenance seperti apa yang diperlukan untuk perusahaan anda.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper