Bisnis.com, JAKARTA — Penerarapan kecerdasan buatan telah membantu PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Hutchison 3 Indonesia dalam menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sekaligus keandalan jaringan.
Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Djoko Tata Ibrahim mengatakan implementasi kecerdasan buatan digunakan untuk pengelolaan maha data.
Dari pengelolaan tersebut, Smartfren dapat melahirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena sistem telah mengenali kebiasaan pelanggan. Salah satu produk tersebut adalah produk Extra Unlimited Malam Full Speed, yang memberikan kebebasan kepada para pelanggan dalam mengakses internet pada pukul 01.00 – pukul 04.59.
“Produk itu makin diminati. Pemakaian rata-rata produk itu naik dua kali lipat selama ketika Ramadan dibandingkan dengan hari biasa,” kata Djoko kepada Bisnis, Rabu (2/6/2021).
Sementara itu, PT Hutchison 3 Indonesia menempelkan kecerdasan buatan dalam sistem Digital Network Operation Center (DNOC).
Dengan kecerdasan buata DNOC dapat memonitor, mengontrol, dan mengoperasikan jaringan seluler 3 Indonesia yang mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi selama 24 jam kali 7 hari.
Terdapat pula teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan dari jaringan 3 Indonesia, termasuk pemulihan jaringan pascabencana.
DNOC dilengkapi dengan sistem catu daya redundan yang superior, Digital NOC milik 3 Indonesia tetap dapat beroperasi meskipun gangguan listrik terjadi.
“Digital Network Operation Center yang baru memungkinkan kami untuk meningkatkan pengelolaan jaringan dan membuka jalan bagi konektivitas 5G.” kata Presiden Direktur 3 Indonesia Cliff Woo.
Sebelumnya Chief Business Officer Cybertrend Tita Bukian mengatakan, di era transformasi digital ini, teknologi kecerdasan buatan merupakan salah satu teknologi yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja bisnis.
Pemahaman akan insight konsumen di era digitalisasi menjadi penting seiring dengan kemudahan mendapatkan informasi. Apabila dahulu penjualan hanya menggunakan insting dan pengalaman dari seseorang, saat ini teknologi telah berkembang dalam membaca informasi konsumen secara menyeluruh. Selain membaca customer insight, data dapat digunakan untik membuat keputusan yang relevan dan efektif dalam melakukan penjualan.