Bisnis.com, JAKARTA – Keberadaan black hole di galaksi masih menjadi penelitian dari seluruh ilmuan di dunia. Beberapa penelitian sudah menunjukkan bukti keberadaan lubang hitam raksasa itu dengan ukuran yang mencengangkan.
Yah, black hole bisa berukuran sangat besar, hingga mengalahkan ukuran matahari ratusan kali lipat. Tetapi apa dan bagaimana bisa terjadi, masih dicari kebenarannya.
Karena itu, perburuan black hole terus dilakukan, karena pada dasarnya benda yang satu ini bisa membantu memecahkan misteri bagaimana bintang pertama muncul di kosmos.
Peneliti juga terus berupaya melakukan penemuan lubang hitam untuk membantu menjelaskan berapa banyak jenis bentuk dari lubang hitam itu sendiri dan dampaknya pada bumi dan tata surya
Tapi, pencarian Black hole tidaklah semudah itu. Karena di alam semesta, dia hanya mempunyai 2 ukuran yaitu kecil yaitu sebesar lima kali dari Matahari dan sangat besar hingga ratusan kali ukuran matahari.
Sehingga kurangnya variasi ukuran, mempersulit proses pencarian.
Teori pembentukan
Secara ilmiah, lubang hitam pertama disinyalir muncul ketika alam semesta masih sangat muda, kurang dari satu miliar tahun. Kemudian, selama ribuan tahun, mereka bergabung dan makan dan tumbuh menjadi lubang hitam supermasif.
Tapi belum diketahui mengenai seberapa cepat mereka bisa tumbuh.
Sementara, soal teori lahirnya lubang ini juga masih bercabang. Ada ilmuwan yang mengatakan karena kematian bintang masif, dan ada juga teori yang menyebutkan dia terbentuk langsung dari runtuhnya awan gas, atau dari proses eksotis di awal alam semesta.
Itulah mengapa sampai saat ini keberadaan lubang hitam masih menjadi misteri.
Bagaimana black hole bisa membesar
Ilmuan berpendapat, black hole muncul dan membesar karena penggabungan dengan antara satu lubang hitam dengan lubang hitam lainnya dan dengan perlahan memakan gas yang berkeliaran, sehingga mereka bisa menjadi lebih besar. Peneliti telah melihat bukti lubang hitam dengan ukuran hingga hampir 100 kali massa Matahari.
Di sisi lain, lubang hitam juga bisa tumbuh dengan memakan material. Saat material jatuh ke arah event horizon lubang hitam, ia akan memadat dan memanas dan membuat ukurannya kian besar.
Lubang hitam yang memiliki massa kecil merupakan fenomena yang sangat umum di alam semesta, bahkan mungkin saat ini ada jutaan lubang hitam yang mengambang di sekitar galaksi Bima Sakti. Cukup tidak berbahaya, kecuali jika Anda terlalu dekat.
Tetapi yang mengejutkan yaitu adanya lubang hitam supermasif yakni Sagitarius A* yang memiliki massa sekitar 4 juta kali massa matahari.
Bagaimana lubang hitam ditemukan
Tapi bagaimana ilmuwan bisa menemukan lubang hitam super-duper raksasa? Makalah penelitian baru memberikan beberapa wawasan tentang cara berburu lubang hitam.
Pertama, dikarenakan ukurannya yang luar biasa, ini sebenarnya dapat memengaruhi evolusi gravitasi galaksi yang menjadi rumah mereka. Bahkan lubang hitam supermasif, biasanya berukuran kurang dari 1% dari massa galaksi induknya.
Mereka dapat menarik begitu banyak materi sehingga memengaruhi latar belakang gelombang mikro kosmik, yakni sisa cahaya dari saat alam semesta kita pertama kali menjadi transparan ketika usianya baru 380.000 tahun. Dari cahaya itulah bisa tampak posisi dimana lubang hitam itu berada.