Prixa Luncurkan Chatbot dan Manajamen Kesehatan Terpadu

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 19 November 2019 | 14:32 WIB
CEO Prixa James Roring MD memaparkan mengenai aplikasi Prixa di Jakarta, Senin (19/11/2019). /Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
CEO Prixa James Roring MD memaparkan mengenai aplikasi Prixa di Jakarta, Senin (19/11/2019). /Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Prixa, sebuah perusahaan teknologi Indonesia, meluncurkan sistem periksa tepat berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta platform manajemen kesehatan yang terpadu bagi masyarakat Indonesia.

Teknologi A.I dalam sistem ini berbentuk robot percakapan atau chatbot yang dapat menjawab dan menganalisa penyakit para pengguna melalui percakapan yang dilakukan.  

Hasil percakapan berupa analisa penyakit yang sedang dirasakan oleh pengguna. Ada sekitar 600 penyakit yang dapat dideteksi. Prixa tidak menyarankan obat yang harus diminum oleh pengguna.

Tidak berhenti di situ, ke depan, rencananya Prixa juga akan memperkenalkan manajamen terpadu di aplikasi Prixa, sistem tersebut akan membantu proses klaim jika masyarakat  menggunakan asuransi yang bermitra dengan Prixa. 

Sistem klaim online terintegrasi ini akan mengautomasi proses klaim manual yang panjang dan tidak efisien dengan mendigitalisasi prosedur standar operasinya.

Kemudian, sistem manajemen risiko akan mempersonalisasi kemampuan data untuk dapat menilai risiko setiap individu dan memberdayakan mereka dengan wawasan untuk membuat keputusan yang sesuai dalam hal kesehatan. 

CEO Prixa James Roring MD mengatakan  dari sisi inovasi industri asuransi Indonesia, merujuk pada publikasi survei yang dilakukan PWC, masih tertinggal jauh dibanding industri lainnya. Ketersediaan sarana digital berbasis data tidak diberdayakan secepat industri-industri lain.

Laporan PWC juga menyatakan bahwa pemaparan para eksekutif level C di bidang asuransi, masih sangat manual, menyebabkan terjadinya penundaan dan kesalahan.

Oleh karena itu, Prixa mencoba meringankan isu-isu tersebut, yang diharapkan dapat mengubah arahan manajemen kesehatan di Indonesia

“Sebagai perusahaan Indonesia, kami melihat bagaimana Prixa dapat memberikan dampak secara positif dalam memperbaiki keseluruhan manajemen kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi kami, dan kami ingin melakukan hal itu dengan cara yang humanis” kata James di Jakarta, Selasa (19/11/2019). 

James menjelaskan bahwa Prixa telah bekerja sama dengan beberapa pemain besar di sektor asuransi, penyedia layanan kesehatan, dan juga perusahaan di bidang konsumen untuk mengatasi permasalahan di kesehatan.

Merujuk pada analisis lanskap Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia berdasarkan publikasi oleh Oliver Wyman dan PWC, Prixa melihat saat ini banyak ditemukan tantangan di infrastruktur bidang kesehatan di Indonesia, terutama mengenai ketersediaan dokter. 

Dengan angka populasi sebesar 267 juta jiwa, indonesia hanya memiliki rata-rata satu dokter untuk setiap empat ribu populasi, sedangkan rekomendasi dari WHO adalah satu dokter untuk setiap seribu populasi. 

Melalui sistem periksa tepat berbasis Al, Prixa juga menata ulang berbagai keahlian dan pengalaman tim dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan menyusun keahlian tersebut menjadi sebuah sistem yang terpadu dan terukur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper