DIRUT TELKOM RIRIEK ADRIANSYAH : "Kami Akan Lebih Push Layanan Data"

Puput Ady Sukarno & Fitri Sartina Dewi
Senin, 19 Agustus 2019 | 14:43 WIB
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kiri) memberi penjelasan di sela-sela RUPST, di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kiri) memberi penjelasan di sela-sela RUPST, di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

1Telkom Ingin Terus Kembangkan Layanan Digital

Apakah Telkom punya rencana untuk mengembangkan bisnis baru di luar core business saat ini?

Ada, karena kami punya aset yang cukup besar, dan organisasi kami juga jumlahnya menurun, karena berbagai hal. Misalnya, sentral telepon yang tadinya butuh tempat besar, sekarang sudah jauh mengecil sehingga banyak ruang yang kosong. Itulah yang akan di-leverage. Artinya, akan dikomersilkan sendiri atau dikerjasamakan dengan pihak lain.

Kami fleksibel saja, tetapi yang penting intinya adalah leverage aset sejauh ini tidak akan menjadi pilar utama. Selain leverage, kami fokusnya lebih ke arah adjacent business.

Bagaimana Telkom memanfaatkan peluang dari era digitalisasi seperti saat ini?

Adanya digitalisasi ini di satu sisi mungkin mendisrupsi berbagai layanan di industri telekomunikasi seperti voice yang turun karena terdisrupsi dengan WA Call, dan layanan sejenisnya. Namun, digitalisasi juga memberi peluang untuk membuat negara kita bisa menjadi lebih maju dan menjadi setara dengan negara maju.

Saya ambil contoh yang paling simple, adanya fintech ini membuat penetrasi layanan keuangan menjadi lebih berkembang. Sebelum ada digital, akses internet untuk saudara kita yang di daerah terpencil mungkin agak kesulitan. Sekarang sudah lebih mudah, sehingga anak-anak sekolah di daerah terpencil bisa lebih mendapatkan akses pelajaran dengan lebih mudah, dan kualitas pendidikannya juga meningkat.

Semua itu bisa dicapai dengan digital. Dengan demikian, Telkom Group ingin terus mengembangkan layanan digital dengan tujuan tidak hanya meningkatkan pendapatan untuk Telkom, tetapi juga bisa turut menyejahterakan bangsa ini.

Apa tantangan terbesar yang dihadapi di era digitalisasi?

Digital apapun pasti butuh konektivitas. Namun, value-nya yang dinikmati nantinya lebih di layer atasnya. Kami harus bersaing dengan berbagai perusahaan digital. Ini menjadi tidak mudah, karena untuk menyediakan konektivitas butuh investasi. Memang bisa menghasilkan pemasukan juga, tetapi ke depannya layanan data per megabyte-nya cenderung turun.

Oleh sebab itu, kami harus lebih efisien, karena di konektivitas yang menjadi core-nya ini marginnya tidak akan memadai lagi. Dengan begitu, kami harus mengembangkan layanan di layer atas seperti platform digital atau bahkan aplikasi. Setelah itu, kami masih harus berkompetisi lagi dengan perusahaan digital lain yang cara bermainnya berbeda.

Perusahaan digital mungkin bisa ‘bakar uang’, dan cashflow negatif pun tidak masalah. Inilah yang challenging bagi kami, dan tidak bisa head to head. Di sisi lain, kalau operator bangkrut, yang layer di atas ini juga tidak bisa jalan bisnisnya. Oleh karena itu, kami harus bisa bermain di dua dunia atau yang disebut digital telco company.

Adakah rencana Telkom untuk investasi di perusahaan platform digital?

Rencana itu memang ada. Kami ada yang sudah investasi dari sisi infrastrukturnya, maupun masuk langsung ke perusahannya.

Ada beberapa cara yang kami lakukan. Pertama, kami memang ingin membangun sendiri sehingga kami investasi, dan training sendiri orang-orangnya. Kedua, kami bisa buy atau beli perusahannya atau ikut investasi di perusahaan tersebut baik di level strategis, maupun kami sebagai CVC . Ketiga, adalah borrow atau partnership.

Keinginan untuk terus memperbesar layanan digital kami baik secara membangun maupun akuisisi terus dilakukan. Yang harus diperhatikan adalah Telkom sebagai BUMN, kalau membeli perusahaan yang value-nya tinggi, tetapi keuangannya masih rugi ini masih agak menantang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper