Bisnis.com, SURABAYA -- PT XL Axiata Tbk. menganggarkan 80% dari belanja modal Rp7,5 triliun tahun ini untuk membangun jaringan data di luar Jawa, terutama untuk mendukung sektor pariwisata daerah.
Porsi 80% tersebut setara dengan Rp6 triliun dari total anggaran belanja modal (capital expenditure/capex).
Direktur Teknologi XL Yessie D. Yosetya mengatakan pembangunan jaringan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi ekonomi daerah, termasuk pariwisata. Pasalnya, keindahan alam yang hampir merata di seluruh daerah di Indonesia terus terangkat hingga mancanegara berkat keberadaan sarana digital.
"Satu dasawarsa terakhir ini adalah era serba digital dan masyarakat Indonesia mengetahui dan mengenal banyak sekali tujuan wisata baru di berbagai daerah. Jadi, tidak hanya Bali, Borobudur, dan Danau Toba," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (18/3/2019).
Yessie menuturkan salah satu daerah yang telah dikembangkan jaringan internetnya adalah Banyuwangi.
Dulu, daerah itu hanya dikenal sebagai penyebrangan feri dari dan ke Bali. Namun, sekarang sudah menjadi daerah tujuan wisata populer yang menawarkan pantai-pantai bagi para peselancar dunia.
"Banyuwangi merupakan daerah yang sukses mengembangkan potensi pariwisatanya dengan memanfaatkan sarana digital sebagai sarana promosi. Foto-foto keindahan alam dan budaya Banyuwangi wara-wiri di sosial media," lanjutnya.
Perseroan mencatat trafik layanan data XL Axiata di Banyuwangi meningkat 92% sepanjang 2017. Saat ini, pengguna layanan data XL Axiata di Banyuwangi mencapai 300.000 pengguna dan ditopang oleh lebih dari 185 BTS 4G serta 315 BTS 3G.
"Jaringan 4G XL Axiata di Banyuwangi ini masih akan terus kami perluas tahun ini," imbuh Yessie.
Hingga saat ini, jumlah pelanggan XL Axiata mencapai sekitar 54,9 juta pelanggan, dengan jumlah pelanggan data mencapai sekitar 82% dari total pelanggan. Total infrastruktur jaringan yang dimiliki sudah sebanyak lebih dari 118.000 BTS, termasuk lebih dari 81.000 BTS data (3G & 4G) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia serta jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 45.000 kilometer (km).