Bisnis.com, NUSA DUA — Pendiri Alibaba Jack Ma berbagi lika-liku perjalanan bisnisnya 24 tahun silam di sela-sela Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali.
“Ketika masuk ke bisnis internet 24 tahun lalu, kami butuh waktu 3,5 jam untuk download satu gambar. Ketika itu, tidak ada seluler tetapi sekarang sampai ke petani memiliki jaringan seluler,” ujarnya, disusul gelak tawa penonton yang menghadiri diskusi “Disrupting Development -How Digital Platform and Innovation are Changing the Future of Developing Nations”, di Nusa Dua Bali, Jumat (12/10/2018).
Ma menuturkan apa yang dilakukannya adalah membantu bisnis kecil mencapai pasar. Saat itu, para pengusaha kecil tidak memiliki kesempatan untuk mencapai pasar.
Ketika dia memulai bisnisnya, belum ada infrastruktur logistik maupun infrastruktur pendukung marketplace. Namun, Alibaba terus mencari bagaimana membantu bisnis kecil untuk masuk ke pasar besar dan menjual produk mereka menggunakan internet sehingga mampu membangun perusahaan kecil.
Ma mengatakan sebagai orang yang berusaha atau pengusaha, ditolak adalah hal yang biasa. Bahkan, banyak orang yang tidak ingin bergabung saat Alibaba baru berdiri.
“Belum ada kata internet dalam kamus, bahkan nama Alibaba menurut orang aneh,” jelasnya.
Pria kelahiran 15 Oktober 1964 ini pun mengaku tidak menjanjikan orang-orang yang bergabung dengan Alibaba bahwa mereka akan menjadi kaya. Namun, Alibaba diklaim bakal memfasilitasi mereka menciptakan peluang-peluang baru.
Sekarang, Alibaba sudah menjelma sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Perusahaan ini juga bergerak di bidang asuransi, pembiayaan, dan ritel.
Ekspansinya pun sudah menjangkau banyak negara, termasuk Indonesia. Pada 2014, Alibaba melantai di bursa lewat Initial Public Offering (IPO) senilai US$25 miliar.