Bisnis.com, JAKARTA — Tokopedia menjamin keamanan data pribadi pelanggan yang menggunakan platform belanja daring tersebut.
Pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan seluruh data Tokopedia hanya berada di dalam genggaman perusahaan e-commerce itu.
William menyatakan data merupakan salah satu aset terbesar Tokopedia sebagai platform belanja daring terbesar di dalam negeri. Dengan demikian, Tokopedia tak memberikan akses data kepada berbagai pihak ketiga, tak terkecuali deretan investor penyuntik modalnya seperti Alibaba dan Softbank.
"Aset terbesar Tokopedia ada di dalam data. Investor pun tidak kami berikan akses untuk melihat data-data tersebut," ujarnya saat mengunjungi redaksi Bisnis Indonesia, Senin (5/6).
William menyatakan perusahaannya memproteksi data yang tersedia di dalam Tokopedia dengan membatasi orang internal yang dapat mengaksesnya. Beberapa orang yang dapat mengakses data itu pun perlu melalui serangkaian prosedur yang ketat.
"Divisi tim data intelligence pun tidak bisa membuka data internal secara detail," ujarnya.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada investor, Tokopedia hanya membuka data laporan kinerja dalam periode tertentu. Data yang diberikan kepada investor itu hanya berupa laporan arus kas yang meliputi laba/rugi, pengeluaran modal kerja, biaya pemasaran, dan berbagai biaya operasional.
"Perusahaan teknologi seperti kami punya policy yang ketat soal data, tentu agar tidak bisa disalahgunakan oleh third-party," ujarnya.
Di samping itu, Tokopedia melihat sederet investor yang berada di belakangnya seperti Sequoia, Softbank, dan Alibaba memiliki beragam konflik kepentingan satu sama lain.
Baca Juga Hati-hati Terjangkit Malware Bitcoin |
---|
Berbagai raksasa teknologi itu seperti diketahui juga berinvestasi pada perusahaan lain yang turut beroperasi di Indonesia.
Sequoia berinvestasi pada Go-Jek dan Traveloka, Softbank juga menanamkan modalnya pada Grab, dan Alibaba juga menjadi pemodal Lazada.