Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah kartu seluler prabayar XL yang terdaftar turun dari 54,5 juta nomor pada kuartal I/2018 menjadi 49 juta nomor setelah program registrasi kartu berakhir.
CEO & Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini mengatakan jumlah kartu aktif prabayar XL tak tereduksi signifikan pada . Dari jumlah 54,5 juta, tutur Dian, jumlah pelanggan setelah registrasi ulang sebesar 49 juta.
"Di atas 90% yang kembali. Sekitar 54,5 juta, 49 juta yang sudah registrasi," ujarnya di sela acara Buka Puasa Bersama di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Menurutnya, setidaknya terdapat tiga alasan mengapa perusahaan mencatatkan jumlah kartu beredar terdaftar yang tergolong stabil kendati registrasi ulang berlaku. Pertama, dia menyebut persiapan yang dilakukan untuk mendorong pengguna kartu melakukan registrasi ulang cukup lama.
Kedua, katanya, perusahaan mengeluarkan anggaran untuk melakukan promo. Dia menyebut promo tersebut cukup efektif mendorong para pengguna kartu mendaftarkan kartunya.
"Kami mengeluarkan spending cukup banyak. Sweetener-nya banyak," katanya.
Terakhir, pihaknya, menggunakan teknologi analisis untuk mengenali konsumen premium. Menurutnya, upaya ini digenjot agar perusahaan tak kehilangan konsumen yang memiliki kemampuan belanja cukup besar.
"Kami pakai analytics untuk ngelihat subscribers yang high value, kami kejar habis-habisan," katanya.
Selain itu, dia menyebut selama ini XL hanya melaporkan jumlah kartu beredar yang sesungguhnya. Dia menuturkan bila operator seluler lain menampuk jumlah kartu beredar yang begitu kecil setelah registrasi ulang, hal itu karena terdapat kemungkinan jumlah kartu beredar yang dilaporkan “digelembungkan”.
"Yang kami laporkan jumlah pelanggan itu betul-betul jumlah pelanggan yang aktif, yang real bukan yang digelembungkan. Saya enggak bilang [ada yang menggelembungkan jumlah pelanggan] ya tapi yang kami itu yang paling dekat ke active subscribers," kata Dian.