Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutchison 3 Indonesia mengklaim berhasil meningkatkan jumlah pelanggan hingga 69% kurang dari sebulan setelah program registrasi ulang prabayar berakhir.
Chief Commercial Officer PT Hutchison 3 Indonesia Tri Dolly Susanto mengatakan saat ini jumlah nomor prabayar yang aktif di jaringan Tri mencapai 30 juta.
Jumlah pelanggan Tri pada akhir 2017 adalah 63,8 juta unit. Pascarekonsiliasi data registrasi nomor prabayar per 30 April 2018, jumlah pelanggan Tri merosot menjadi 17,8 juta.
Baca Juga Darmin Buka-bukaan Soal Masalah Beras |
---|
Kenaikan jumlah pelanggan tersebut didorong oleh registrasi nomor oleh pelanggan lama yang terdampak pemblokiran dan tambahan pengguna baru. Kini, Dolly menyebut 60% dari 30 juta pelanggan Tri adalah pengguna lama.
Dia menyebut jumlah kartu beredar ini mewakili jumlah pelanggan sebenarnya. Pasalnya, sebelumnya, dengan 63,8 juta kartu beredar, kemungkinan satu pelanggan memiliki lebih dari satu kartu Tri.
“Sebenarnya pelanggan kami enggak hilang. Setiap pelanggan pakai tiga kartu, sekarang satu pelanggan dia enggak ganti kartu, dia isi ulang,” saat jumpa pers peluncuran produk baru Tri di Hotel Aston Kuningan, Selasa (22/5)
Tren isi ulang naik juga naik hingga dua kali lipat setelah registrasi berjalan. Dolly menyebut pelanggan pelajar rata-rata mengisi Rp10.000 setiap isi ulang, sedangkan pelanggan profesional Rp100.000. Namun, dia belum bisa memperkirakan besar pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) setelah tren isi ulang berjalan.
“Kami melihat double digit growth isi ulang sejak registrasi.”
Head of Core Network Planning Tri Gustiansyah Wilson penurunan jumlah kartu Tri beredar memberikan peluang optimasi penggunaan jaringan yang lebih besar.
Bila sebelum masa registrasi terdapat 100 kartu yang aktif di jaringan, kondisi saat ini dengan 70 kartu aktif di jaringan akan bisa mendapatkan kecepatan unduh lebih cepat. Pasalnya, Gusti menyebut jaringan dibagi ke lebih sedikit pengguna.