Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan rintisan teknologi pendidikan Ruangguru terpilih sebagai salah satu institusi penerima penghargaan dan dana hibah putaran kedua pada ajang Solve at MIT 2018 di Cambridge, AS.
Solve merupakan sebuah inisiatif kampus teknologi MIT (The Massachusetts Institute of Technology) untuk mendorong inovasi global. Dua organisasi yang menyalurkan dana hibah itu di antaranya Australian Department of Foreign Affairs and Trade dan Atlassian Foundation International.
Pendanaan yang diraih Ruangguru merupakan keberlanjutan atas pendanaan putaran pertama yang terselenggara tahun lalu di New York, AS. Saat itu, Ruangguru meraih tiga penghargaan sekaligus melalui program Ruangguru Digital Bootcamp yang bertujuan membantu anak putus sekolah memperoleh akses pendidikan.
Head of Atlassian Foundation Mark Reading menyebut penghargaan putaran kedua itu diberikan kepada tim yang dapat mengeksekusi rencana mereka dengan baik. Di samping itu, tim yang sama perlu membuktikan terciptanya skala yang lebih besar dengan memberikan manfaat kepada jutaan anak muda.
Co-Founder dan Direktur Produk dan Kerjasama Ruangguru Iman Usman menyatakan sangat bangga dapat kembali dipercaya MIT Solve dan Atlassian Foundation untuk dapat menerima penghargaan, dana hibah, serta pendampingan selama satu tahun ke depan. Menurutnya, dana hibah putaran pertama yang telah diperoleh sudah digunakan untuk menggarap pengembangan platformnya.
"Sementara hibah putaran kedua ini akan digunakan untuk mengembangkan konten terkait dengan basic employability skills dan kesiapan kerja yang dapat digunakan oleh pengguna Ruangguru dan masyarakat luas," ujar Iman dalam keterangan resmi, Senin (21/5/2018).
Iman adalah satu-satunya perwakilan Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara dalam ajang SOLVE at MIT 2018. Dia dipercaya sebagai salah satu pembicara bersama sejumlah inovator lainnya, termasuk Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.
Konferensi tersebut turut mengumpulkan ribuan civitas akademika MIT, inovator sosial, pimpinan beragam industri, dan sejumlah pimpinan negara. Dalam kesempatan tersebut, Iman berbagi cerita mengenai pengalaman membangun platform Ruangguru bersama Co-Founder Adamas Belva Devara.
Ruangguru kini menjadi perusahaan rintisan teknologi pendidiakan terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari 8 juta pengguna di Indonesia. Platform tersebut menyediakan berbagai kanal layanan pembelajaran mulai dari penayangan konten video belajar berlangganan, marketplace guru privat, grup chat belajar, platform ujian online, dan sebagainya.
Dalam mengembangkan layanan, Ruangguru bermitra dengan pemerintah untuk penyediaan layanan pendidikan melalui Sistem Manajemen Belajar (learning management system/LMS). Ruangguru sudah bekerja sama dengan sebanyak 32 dari 34 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia.