Pemadaman Internet di Bali, Rudiantara: Sifatnya tidak Wajib bagi Operator

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 14 Maret 2018 | 16:52 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan penjelasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/1)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan penjelasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/1)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan membebaskan operator telekomunikasi untuk menghentikan layanan data Internet maupun tidak di wilayah Bali pada saat Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Sabtu 17 Maret 2018 ‎sesuai permintaan dari majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) daerah setempat.‎

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku pihaknya tidak akan mewajibkan seluruh operator telekomunikasi untuk menghentikan layanan data di wilayah Bali. Menurutnya, hal tersebut akan dilempar kembali kepada operator telekomunikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya di wilayah tersebut.

"Kami akan kembalikan seruan itu kepada operator, kalau mau dimatikan ya silahkan, kalau tidak ya tidak apa-apa. Tapi yang jelas daerah objek vital seperti rumah sakit yang membutuhkan Internet tidak boleh dimatikan," tuturnya hari ini Rabu (14/3/2018).

Dia mengakui penghentian layanan Internet tersebut baru pertama kali terjadi sepanjang pada Hari Raya Nyepi di Bali. Menurutnya, masyarakat wilayah Bali biasanya hanya meminta agar siaran televisi dimatikan agar warga di sana dapat lebih khusuk dalam menjalani ibadah Nyepi.

"Iya, ini baru pertama kali terjadi. Biasanya kan yang dimatikan itu hanya televisi dan radio saja. Ini baru pertama kali Internet juga minta dimatikan," katanya.

Menurutnya, pemerintah telah memanggil semua operator telekmunikasi untuk membahas hal tersebut. Dia mengatakan operator telekomunikasi tengah melakukan kajian mendalam untuk memahami seruan dari FKUB tersebut.

"Nanti tunggu saja, yang jelas dari pemerintah seperti itu. Kami akan kembalikan semuanya ke operator lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper