Bisnis.com, JAKARTA — Uber mulai memperkenalkan layanan on demand terbarunya di bidang kesehatan, Uber Health.
Layanan itu sudah tersedia di Amerika Serikat dengan memfokuskan penyediaan tumpangan pasien dari dan menuju berbagai fasilitas kesehatan.
Uber Health sudah terintegrasi dengan ratusan fasilitas kesehatan di AS, baik itu rumah sakit, klinik, pusat rehabilitasi, dan sebagainya.
“Kami telah bekerja sama dengan fasilitas kesehatan yang mengatur tumpangan kendaraan bagi pasien. Layanan sudah termasuk biaya perjalanan,” ujar General Manager Uber Health, Chris Weber, dalam siaran pers (1/3).
Melalui layanan itu, pasien dapat mengagendakan perjalanan hingga 30 hari sebelumnya. Uber bekerja sama dengan salah satu perusahaan manajemen risiko Clearwater Compliance untuk menjaga kerahasiaan data informasi medis pasien.
Layanan itu dapat diakses pasien tanpa menggunakan smartphone sekalipun lantaran dapat dipesankan melalui dasbor fasilitas kesehatan yang tersedia. Hanya saja layanan teranyar Uber itu belum tersedia di luar AS, termasuk Indonesia.
“Kami telah bekerja sama dengan fasilitas kesehatan yang mengatur tumpangan kendaraan bagi pasien. Layanan sudah termasuk biaya perjalanan,” ujar General Manager Uber Health, Chris Weber, dalam siaran pers (1/3).
Melalui layanan itu, pasien dapat mengagendakan perjalanan hingga 30 hari sebelumnya. Uber bekerja sama dengan salah satu perusahaan manajemen risiko Clearwater Compliance untuk menjaga kerahasiaan data informasi medis pasien.
Layanan itu dapat diakses pasien tanpa menggunakan smartphone sekalipun lantaran dapat dipesankan melalui dasbor fasilitas kesehatan yang tersedia. Hanya saja layanan teranyar Uber itu belum tersedia di luar AS, termasuk Indonesia.