Coincheck Kebobolan, US$425 Juta Cryptocurrency Digondol Hacker

N. Nuriman Jayabuana
Minggu, 28 Januari 2018 | 14:40 WIB
Ilustrasi Bitcoin diletakkan di atas lembaran uang dolar AS./REUTERS-Dado Ruvic
Ilustrasi Bitcoin diletakkan di atas lembaran uang dolar AS./REUTERS-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa perdagangan cryptocurrency Coincheck yang berbasis di Tokyo baru kebobolan. Sedikitnya, terdapat 523 blok mata uang virtual yang berhasil dicuri peretas pada perdagangan pekan lalu.

Seperti dilansir Reuters pada Minggu (28/1/2018), kejahatan itu merupakan pencurian mata uang virtual terbesar di dunia dengan nilai kerugian setara US$425 juta.

Coincheck memastikan bakal mengganti kerugian nasabah dengan menggunakan kas perusahaan. Serangan peretas pada Jumat pekan lalu itu memaksa Coincheck menghentikan penarikan seluruh cryptocurrency, kecuali Bitcoin.

Dalam keterangan resmi perusahaan, Coincheck bakal membayarkan kerugian kepada sekitar 260.000 pengguna platform blockchain itu dalam denominasi yen.  Meskipun demikian, perusahaan itu tak menyinggung secara spesifik waktu pelunasan pembayaran.

Pencurian cryptocurrency menjadi penanda masih lemahnya sistem keamanan dan pembentukan regulasi pada mata uang virtual. Otoritas Jasa Keuangan Jepang dikabarkan tengah mempersiapkan hukuman administratif kepada Coincheck.

Di samping itu, pengawas lembaga keuangan di Jepang menyurati puluhan perusahaan penyedia jasa pertukaran cryptocurrency lainnya untuk memperbarui sistem keamanan mengantisipasi serangan siberlanjutan.

Seperti diketahui, Jepang baru mensyaratkan operator perdagangan cryptocurrency memegang lisensi sejak April 2017 lalu. Sejumlah perusahaan penyedia jasa pertukaran mata uang virtual kini masih beroperasi meski belum memperoleh persetujuan.

Presiden Direktur Coincheck Koichiro Wada mengakui tingkat keamanan dompet digital mata uang virtual platformnya belum mencapai titik optimal lantaran adanya kesulitan teknis dan keterbatasan tenaga ahli.

Coincheck mengikuti jejak Bitfinex yang pada tahun lalu berhadapan dengan aksi peretas yang merugikan nasabah senilai US$69 juta. Belum lama ini, bursa pertukaran cryptocurrency di Korea Selatan Youbit akhirnya mengumumkan kebangkrutan lantaran menjadi target peretasan sebanyak dua kali pada tahun lalu.

Dampak penggunaan cryptocurrency menjadi salah satu sorotan pemimpin dunia pada gelaran World Economic Forum di Davos, Swiss pekan lalu. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan kekhawatirannya terkait dugaan penggunaan mata uang virtual berkaitan erat dengan berbagai aktivitas terlarang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper