Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkam media konvensional perlu mengambil peran lebih besar dalam memerangi merebaknya kabar fitnah (hoax) di jejaring sosial.
Dia mengatakan saat ini beragam upaya terus dilakukan baik secara swadaya oleh masyarakat maupun terstruktur yang melibatkan pemerintah baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.
"Di Kalimantan Barat dipimpin langsung oleh gubernurnya. Juga di daerah lain. Saya juga baru menghadiri deklarasi AMSI [Asosiasi Media Siber Indonesia] untuk produk jurnalistik berkualitas," kata Rudi di Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Upaya memerangi kabar fitnah ini, kata dia, pada Jumat (28/4/2017) juga akan dilakukan deklarasi Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawah). Dengan upaya ini akan dibangun sistem saling koreksi di dalam jaringan untuk menekan penyebaran berita fitnah.
Kabar fitnah dalam jejaring media sosial terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Penggalangan opini dan kebutuhan akan dukungan pada momen pemilihan pemimpin daerah maupun pemimpin nasional membuat kabar fitnah ini terus berkembang subur dan sulit dibendung. Bahkan seringkali kabar fitnah dan kabar sebenarnya bercampur sehingga sulit dibedakan.