Hebat! Mahasiswa Unair Kembangkan Sekrup untuk Tulang Manusia

Choirul Anam
Selasa, 14 Juni 2016 | 11:25 WIB
Anggota tim PKMPE mahasiswa Teknobiomedik FST UNAIR menunjukkan sampel Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri, Selasa (14/6/2016)./Istimewa
Anggota tim PKMPE mahasiswa Teknobiomedik FST UNAIR menunjukkan sampel Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri, Selasa (14/6/2016)./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, MALANG - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan skrup tulang antibakteri berbasis polimer dan keramik.

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM ) Penelitian Eksakta UNAIR, Imroatus, mengatakan patah tulang merupakan cedera yang lazim dijumpai pada korban kecelakaan.

“Penanganan kasus ini adalah dengan dilakukannya fiksasi internal tulang menggunakan sekrup dan plat berbasis logam, yaitu platina dan stainless steel,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (14/6/2016).

Namun, penggunaan kedua bahan ini bukanlah tanpa kendala, yakni meskipun logam platina memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi harganya relative mahal. Kendala lain, penggunaan stainless steel dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan korosi yang membahayakan tubuh.

Selain itu, metode ini dirasa kurang efektif karena skrup dan plat yang digunakan harus diambil setelah tulang tersambung kembali. Pengambilan sekrup inilah yang kemudian menyisakan lubang pada tulang dan menimbulkan permasalahan baru.

Karena permasalahan itulah, lima mahasiswa Teknobiomedik, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga melakaukan upaya dan menawarkan alternatif solusi dalam penanganan kasus patah tulang dengan hasil penelitian eksakta yang didanai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti.

Penelitian berjudul “Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri Berbasis Komposit Nano Hidroksiapatit Poly (1,8 Octadienol-Co-Citrate)” itu dikerjakan oleh Imroatus (Teknobiomedik 2012), Andini (Teknobiomedik 2012), Nurul (Teknobiomedik 2014), Bagus (Teknobiomedik 2014), dan Rhisma (Teknobiomedik 2014) dengan dibawah bimbingan Prihartini Widiyanti.

Sekrup tersebut terbuat dari nano hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] dan POC [Poly (1,8-octanediol-co-citrate)].

Yang kedua, material ini dipilih sebagai kandidat biodegradable bone screw karena POC memiliki sifat nontoksik, biokompatibel, biodegradable, sintesisnya relative mudah, dan meningkatkan sifat mekanik.

Sedangkan nano hidroksiapatit berfungsi sebagai filler karena kompatibel terhadap jaringan tulang. Kemudian kitosan sebagai coating yang bersifat anti-bakteri melalui kelompok amino bermuatan positif yang mengikat muatan negative membran bakteri.

Hasil dari karakterisari sekrup tulang ini memiliki kekerasan 1482,68 MPa, sehingga sudah diatas kekerasan tulang manusia yakni 150-664 MPa dan kekuatan tekan sebesar 8,14 MPa sesuai dengan kuat tekan tulang cancellous antara 2-12 MPa.

Sedangkan dari uji anti bakteri, telah terbukti bahwa bahan kitosan sebagai coating ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di sekitar luka.

”Keunggulan dari sekrup ini diantaranya: biodegradable karena setelah tulang terfiksasi, screw akan terdegradasi dalam sistem metabolisme tubuh, sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan kembali,” tutur Imroatus.

Anggota Tim Penlitian Andidi berharap Proposal Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta bisai lolos hingga PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-29 mendatang, di IPB.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Choirul Anam
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper