Bisnis.com, BATAM – Hisense, vendor asal Tiongkok yang selama ini memproduksi smartphone bersama PT Smartfren Telecom Tbk. bekerjasama dengan PT Sat Nusapersada Tbk untuk merakit telepon selular 4G LTE di dalam negeri.
Hisense merupakan salah satu vendor yang digandeng perusahaan provider smartfren dalam memproduksi ponsel Andromax. Selama ini, Hisense merakit seluruh ponsel pintar tersebut di negara asalnya.
Stephen Qu, President Director PT Hisense International Indonesia mengatakan jumlah produksi yang akan dilakukan Sat Nusapersada pada tahap awal mencapai 100.000 unit per bulan.
“Kami berharapnya bisa sampai 1 juta unit per bulan, tapi ini kembali lagi tergantung pasar,” katanya, seperti dikutip Bisnis, (1/6/2015).
Hisense akan melakukan desain sedangkan produksi dilakukan Sat Nusapersada. Perakitan tersebut akan dilakukan di pabrik Sat Nusapersada di Batam.
Adapun, Dua seri Andromax 4G LTE yang akan diproduksi oleh Sat Nusapersada dari Hisense yaitu Smartfren G36C1G dan 146D1G.
Pemerintah berencana mengatur tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam smartphone 4G LTE sebesar 40% per 1 Januari 2017.
Dengan beleid itu, vendor smartphone memiliki pilihan untuk membangun pabrik atau bekerjasama dengan perusahaan manufaktur lokal.
Roberto Saputra, Head of Marketing Communication Smartfren mengatakan untuk memenuhi aturan TKDN tersebut, Hisense memutuskan untuk bermitra dengan perusahaan manufaktur lokal.
“Namun tidak tahu kalau nanti kuantitas jadi besar sekali apakah Hisense tetap bermitra atau mungkin membangun pabrik sendiri, tergantung Hisense,” katanya kepada Bisnis, Jumat, (29/5).
Adapun, dia mengatakan launching produk kerjasama ini akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan. Tahun ini, Roberto menargetkan dapat menjual 4-5 juta unit smartphone.
“Itu untuk semua produk kami, termasuk di antaranya kerjasama ini,” katanya.
TKDN
Abidin, Direktur Utama Sat Nusapersada mengatakan ada 12 vendor smartphone brand lokal maupun internasional yang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaannya ketika aturan tentang TKDN ramai dibincangkan.
Namun, karena aturan itu masih belum diterapkan, hanya dua vendor yang baru pasti melakukan kerjasama dengan pihaknya.
Selain Hisense, ASUS berkomitmen memproduksi 300.000 unit per bulan melalui Sat Nusapersada.
“Aturan TKDN harus ditegakkan agar vendor elektronik lainnya bisa merakit produknya di Indonesia. Jangan tergantung terus dengan produk impor,” katanya.
Saat ini, Abidin mengatakan kapasitas pabriknya mampu memproduksi 3 juta unit smartphone tiap bulannya.
Sebelumnya, pihaknya telah me-launching produk Smartphone 4G LTE hasil kerjasama dengan BOLT dengan TKDN yang dikandung 33,58%.
“Kalau Apple mau bekerjasama, kami sangat siap,” ujarnya.