PONSEL PINTAR: Apple Sanggah Tuduhan Mata-Mata Pemerintah China

Dara Aziliya
Minggu, 13 Juli 2014 | 13:50 WIB
Apple tidak pernah bekerjasama dengan pemerintah manapun untuk memberikan informasi secara ilegal melalui iPhone. /Bisnis.com
Apple tidak pernah bekerjasama dengan pemerintah manapun untuk memberikan informasi secara ilegal melalui iPhone. /Bisnis.com
Bagikan

 

Bisnis.com, BEIJING - Apple Inc memastikan produk ponsel pintarnya iPhone tidak dapat digunakan untuk melacak aktivitas seseorang.

 

Sebelumnya, media milik pemerintah China menuduh perusahaan berlambang buah apel tersebut menggunakan iPhone untuk melacak aktivitas penggunanya hingga dapat membongkar rahasia negara.

 

Jumat lalu, seorang peneliti Institute People's Public Security University bernama Ma Ding diwawancarai salah satu stasiun televise, dan mengatakan iPhone dapat membahayakan keamanan negara.

 

Merespons pernyataan tersebut, hari ini Minggu (13/7/2014) Apple menyanggah melalui situs resminya dengan mengatakan perusahaan tersebut tidak pernah bekerjasama dengan pemerintah manapun untuk memberikan informasi secara ilegal melalui iPhone.

 

"Kami mengapresiasi usaha untuk mendidik konsumen melalui isu penting tersebut. Namun kami memastikan, kami tidak melacak privasi dan data personal pengguna iPhone," tulis pernyataan Apple pada situs resminya.

 

Menurut pihak Apple, aplikasi pelacak hanya digunakan untuk mengetahui lokasi pengguna dan membantu pengguna dalam menghindari lokasi-lokasi kemacetan. Apalikasi tersebut dapat dimatikan jika pwngguna tidak ingin menggunakannya.

 

Sebelumnya, Apple Inc, Microsoft Corp, Google Inc, dan Facebook Inc adapah beberapa korporasi asal negeri Paman Sam yang produknya pernah dikritik pemerintah China dengan tuduhan mata-mata.

 

Apple berhasil memasarkan produknya pada Januari lalu, setelah negosiasi panjang selama 6 tahun dengan pemerintah China. Dari penjualannya per Maret lalu, Apple berhasil mengantongi keuntungan US$9,3 miliar dari regional China dam Taiwan.

 

 

 

 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper