Akses Broadband di Hotel Tak Maksimal

Rezza Aji Pratama
Selasa, 3 Desember 2013 | 21:20 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah peningkatan industri pariwisata di Indonesia, ketersediaan akses broadband di perhotelan justru dinilai belum menggembirakan.

Jules Brooksfield, Vice President of Technology & Integration Archipelago International, mengatakan penetrasi broadband di Indonesia, terutama di luar Jawa masih lambat. Menurutnya, pengelola perhotelan belum mementingkan soal kecepatan broadband. Faktor harga dinilai masih menjadi kendala utama yang membuat penetrasi broadband belum maksimal.

“Mereka [pengelola hotel] masih berkutat pada soal ketersedian internet. Belum sampai pada soal kecepatan,” ujarnya, Selasa (3/12/2013).

Menurut data dari HVS Global Hospitality Service, jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia diperkirakan mencapai 400 juta pada 2023. Angka ini akan membutuhkan 800 hotel baru dan menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan baru.

Periset Meaningfull Broadband Working Group Adie Marzuki juga menyatakan hal yang sama. Selama ini, para pengelola hotel tidak memiliki banyak pilihan paket pita lebar dari provider. Hal ini membuat pengelola hotel terutama di luar Jawa kesulitan memberikan akses pita lebar bagi pengunjung.

Menurut Adie, infrastruktur pita lebar di Indonesia sebenarnya sudah tersedia lewat program Palapa Ring. Namun, ekosistem lainnya seperti last mail, device dan user readiness masih belum maksimal.

“Yang menjadi persoalan sekarang adalah menyalurkan pita lebar ini ke fasilitas publik,” tutur Adie saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/12/2013).

Dia menambahkan saat ini jumlah pengguna pita lebar di Indonesia mencapai 20 juta. Meski standar pita lebar berbeda-beda, lanjutnya, standar umum yang dipakai di Indonesia adalah 1 Mbps.

Stuart Hendry, Managing Director untuk Cisco di Indonesia, mengatakan peningkatan industri pariwisata di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan perangkat digital. Dia memprediksi akan ada 593 juta perangkat yang terhubung jaringan di Indonesia pada 2017 (2,3 per kapita).

Selain peningkatan perangkat, Cisco juga mengatakan lalu lintas internet Indonesia pada 2017 akan didominasi oleh konten video. Angka ini diprediksi tumbuh sembilan kali lipat dari 2012 dan mencapai 489 petabyte per bulan pada 2017.  Sementara itu, lalu lintas internet pada tahun yang sama rata-rata diprediksi mencapai 3 terabyte per detik.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper