VIDEO ONLINE: Ruang iklannya Mulai Diminati

News Editor
Senin, 28 Januari 2013 | 02:00 WIB
Bagikan
JAKARTA: Iklan di video online mulai dilirik oleh banyak perusahaan seiring beralihnya tren menonton konsumen, dan adanya keinginan untuk menekan pasar iklan di televisi yang bernilai US$70 miliar.
 
Selain itu, ada beberapa hal lain yang memicu hal tersebut, di antaranya peningkatan jumlah perangkat yang mampu mengakses video online seperti ponsel pintar, tablet, dan smart TV.
 
Seperti dilansir Reuters pada akhir pekan ini, lembaga penelitian eMarketer meyebutkan video memiliki pertumbuhan tertinggi jika dibandingkan dengan bentuk iklan online lainnya. 
 
Sebagai bukti, belanja iklan di video Internet meningkat 46% pada 2012, melampaui format iklan online lainnya seperti iklan pada layanan mesin pencari dan iklan display.
 
Selain itu, meski tidak menyebutkan angka pasti pendapatan dari iklan di YouTube, CEO Google Larry Page menyebutkan belanja para pengiklan di Youtube selama 2012 meningkat lebih dari 50% jika dibandingkan dengan 2011. 
 
Tak ketinggalan, muncul kabar saat ini Facebook mengembangkan layanan iklan di video mereka. 
 
Pada bulan ini pula, mantan Kepala Keuangan Yahoo Tim Morse mengatakan salah satu prioritas utama Yahoo adalah meningkatkan pengalaman menonton video pengguna, karena adanya permintaan para pengiklan untuk beriklan di video. 
 
Morse menjelaskan pengiklan mencari medium yang sama seperti televisi untuk terkoneksi dengan konsumen. Saat ini Morse telah pindah menjadi Chief Financial Officer of Video Advertising Technology Adap TV. 
 
Perusahaan lainnya, Chevrolet bahkan telah beriklan di video online beberapa tahun belakangan, tapi paling banyak menyisihkan investasi untuk iklan di video online pada 2012. 
 
Chevrolet fokus pada membuat iklan di video online yang menarik dan mencari celah distribusi baru daripada hanya membuat iklan di televisi.
 
Manager of Digital Consumer Engagement General Motors Carolin Probst-Iyer bahkan menyebutkan iklan Corvette Stingray Chevrolet dilihat beberapa kali lipat lebih banyak di perangkat mobile, dibandingkan dengan PC.
 
Peneliti eMarketer David Hallerman mengatakan iklan pada video online akan menjadi bisnis yang sangat bagus. 
 
Jika iklan banner biasa hanya mampu menghasilkan beberapa dolar per 1.000 views, video mampu menghasilkan US$20 per 1.000 views.
 
Hal ini juga berpotensi terjadi di Indonesia. Country Marketing Manager Google Indonesia Khrisna Zulkarnain mengatakan pada Januari 2012, pengakses YouTube dari Indonesia berjumlah 1 juta pengakses per menit.
 
"Sepanjang 2012, pengakses Youtube dari Indonesia tumbuh 23% q-o-q," kata Khrisna.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif
Sumber : Febriany D.A. Putri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper