Jaringan telekomunikasi mampu menerima lonjakan trafik 70% selama lebaran

Lingga Sukatma Wiangga
Kamis, 25 Agustus 2011 | 17:05 WIB
Bagikan

JAKARTA: Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memastikan kondisi jaringan telekomunikasi selama musim mudik Lebaran tahun ini aman dan diprediksi masih mampu menangani lonjakan trafik baik suara maupun data hingga 70%.

 

Anggota BRTI Heru Sutadi mengatakan hasil dari pengujian di lapangan maupun rapat koordinasi operator telekomunikasi terungkap bahwa trafik percakapan, SMS, dan data naik signifikan tahun ini.

 

“Parameter yang dicek meliputi ketersediaan jaringan, tingkat keberhasilan panggil, dan waktu pengiriman layanan pesan singkat. Parameter tersebut dicek kesiapannya baik melalui uji sinyal di lapangan dengan test call maupun drive test, serta rapat koordinasi dengan para operator,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

 

Pengecekan di lapangan dilakukan 15-17 Agustus 2011, jalur pengecekan Jakarta-Cirebon-Pemalang, Jakarta-Merak-Bandar lampung, Jakarta-Cileunyi-Nagrek-Garut-Tasikmalaya, serta Semarang-Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya.

 

Untuk wilayan Sumatra, Kalimantan, serta KTI, menurut Heru, pengujian dilakukan melalui rapat koordinasi.

 

Berdasarkan hasil pengujian, keberhasilan panggil untuk empat jalur yang diuji, rata-rata keberhasilan panggil layanan operator di atas 96,95% (regulasi minimal 90%), panggilan terputus (dropped call) maksimal 2,06% (regulasi maksimal 5%) rata-rata 1,57%. Sementara untuk panggilan ter blok (block call) maksimal 1,87% dengan rata-rata blocked call sebesar 1,47%.

 

“Pengiriman SMS untuk empat jalur yang diuji rata-rata pengiriman adalah 97% di bawah 3 menit (regulasi 75% terkirim di bawah 3 menit), bahkan beberapa operator sudah 100% di bawah 3 menit,” kata Heru.

 

Untuk Sumatra, peningkatan trafik mulai dari Sumatra bagian selatan hingga sumatra bagian tengah.

 

Untuk Kalimantan akan terjadi akan terjadi penurunan trafik dibanding hari biasa mengingat banyak pemudik yang meninggalkan Kalimantan. Peningkatan trafik akan terjadi di bandara-bandara.

 

Untuk KTI trafik diperkirakan akan tidak banyak mengalami peningkatan maupun penurunan tapi jaringan akses dan tulang punggung (backbone) siap menghadapi kemungkiann peningkatan trafik.

 

Heru mengatakan potensi gangguan kualitas layanan adalah perubahan arah trafik, ketersediaan listrik, dan tingkat titik kemacetan.(api)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper