Broadband dinilai bisa tingkatkan daya saing nasional

Lingga Sukatma Wiangga
Selasa, 23 Agustus 2011 | 14:03 WIB
Bagikan

JAKARTA: Infrastruktur telematika dinilai jadi komponen penting dalam mewujudkan domestic connectivity melalui penyediaan jaringan broadband untuk meningkatkan daya saing nasional.

 

Direktur IT and Supply Telkom Indra Utoyo mengatakan guna mencapai daya saing tersebut, salah satu langkah yang perlu diambil pemerintah adalah mewujudkan domestic connectivity yang terdiri dari sistem logistik nasional, sistem transportasi nasional, dan pengembangan wilayah.

 

“Dengan mendorong pembangunan infrastruktur broadband berikut ekosistem yang menunjangnya, selain mewujudkan konektivitas domestik, diharapkan Indonesia juga mampu menciptakan berbagai aplikasi yang lebih baik dan bermanfaat,” ujarnya hari ini.

 

Kamar Dagang dan Industri berinisiatif menyusun broadband roadmap yang mengimplementasikan Perpres No. 5/2010 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2010-2014 dengan menampung masukan dari berbagai stakeholder seperti operator telekomunikasi, penyelenggara siaran televisi, dan pemerintah terkait.

 

Indra menilai pemerintah juga perlu memberikan insentif bagi para pelaku usaha di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun kawasan yang dianggap kurang komersial.

 

Broadband merupakan infrastruktur telematika utama yang berfungsi mengalirkan data berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi di mana dalam pembangunannya perlu koordinasi pihak-pihak terkait, baik pemerintah pusat, pemda, dan swasta.

 

Sekjen Indonesia Wireless Broadband (IDWiBB) Yohannes B. Sumaryo mengatakan Telkom berjanji memberikan Internet 20 Mbps-100 Mbps ke setiap pelanggannya yang berjumlah 13 juta orang pada 2015.

 

“Namun, dengan tarif Telkom saat ini yang Rp645.000/Mbps [tarif familia], berapakah tarif Internet 20 Mbps nanti? Apakah mencapai Rp12 juta? Sebuah harga yang sangat mahal dan dipastikan tidak akan ada yang berlangganan,” ujarnya.

 

Menurut dia, Telkom sebaiknya tidak perlu menyediakan bandwidth kepada pelanggannya hingga 20 Mbps, tapi turunkan dulu tarif saat ini jadi Rp100.000/bulan untuk 3 Mbps.

 

Menanggapi hal itu, Indra Utoyo mengatakan 20 Mbps yang dimaksud adalah kapasitas akses, sedangkan tarif tergantung pada layanan.

“Kapasitas 20 Mbps bisa digunakan 2 buah IPTV, Internet 3-5 Mbps, dan voice. Sedangkan biaya Internet bukan hanya biaya akses tetapi juga bandwidth Internet ke AS yang porsinya besar,” tuturnya.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper