JAKARTA: PT Telkom mengincar 60 juta transaksi selama 3 tahun pertama dari layanan baru pengiriman uang Delivery Money Access (Delima) yang diluncurkan hari ini.
I Nyoman G. Wiryanata, Director of Consumer PT Telkom Tbk, mengatakan perseroan mengincar pangsa 20% dari 300 juta transaksi di bisnis pengiriman itu. Kami berharap meraih 20% ini dalam 3 tahun dengan mendapatkan 5-6 juta transaksi pada tahun ini, ujarnya seusai peluncuran Delima hari ini.Delima adalah aplikasi pengiriman uang yang siap dilayani melalui 101 Plasa Telkom ataupun 16.500 gerai downliner dari 16 mitra cash point pada tahap pertama.
Aplikasi itu melengkapi langkah Telkom memasuki bisnis remitansi yang ditandai dengan pendatanganan kerja sama BUMN telekomunikasi tersebut dengan mitra agregator cash point di Jakarta dan Surabaya.
Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom, menambahkan pihaknya menanam modal Rp15 miliar-Rp20 miliar untuk mengembangkan aplikasi tersebut.
Kami menargetkan dalam 3-4 tahun layanan ini akan cepat break even point, ujarnya.
Telkom memposisikan Delima sebagai salah satu pendukung bisnis informasi, media, dan edutainment (IME). Secara total, IME berkontribusi 8% terhadap total pendapatan perusahaan itu.
Setiap tahun, dari total 300 juta transaksi di bisnis remitansi, nilai uang yang masuk dari luar negeri dapat mencapai Rp146 triliun-Rp154 triliun.
Sementara itu, di dalam negeri nilai uang dalam layanan pengiriman itu mencapai US$1,4 miliar.
Menurut Nyoman, cash point akan dievaluasi dan ditambah. Dalam perencanaan saat ini, layanan itu akan didukung 730 Plasa Telkom dan lebih dari 20.000 gerai mitra.
Ke depan, Telkom akan menggandeng Kantor Pos menyusul kerja sama dengan Pegadaian.
Dia menjelaskan bisnis remitansi di Indonesia mengalami pertumbuhan dan kompetitif. Adapun, dibandingkan dengan layanan sejenis yang ada di industri jasa pengiriman uang lainnya, layanan Delima diklaim Telkom lebih menjamin kepraktisan, keamanan, dan kecepatan.
"Selan itu, jumlah cash point lebih banyak dan biaya administrasi yang lebih murah dengan kisaran Rp12.500-Rp20.000 sesuai dengan besaran nominalnya," ujarnya.
Layanan yang tidak membutuhkan pembukaan rekening itu mensyaratkan pengisian formulir dan identitas pribadi.
Dalam hal ini, Telkom membidik semua pengguna telekomunikasi seluler dan CDMA dari berbagai operator.
Menurut Nyoman, layanan pengiriman dengan nominal maksimal yaitu Rp5 juta per satu kali pengiriman atau total Rp20 juta per bulan itu masih akan memprioritaskan transaksi dari agen ke agen di dalam negeri.
Layanan itu menggunakan notifikasi dan melibatkan penyelesaian transaksi dengan pihak perbankan d iantaranya bank mitra yang berasal dari bank pemerintah dan swasta nasional diantaranya bank Mandiri dan BNI.
Di dalam negeri, sejumlah operator mendapatkan izin kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU) dari Bank Indonesia. Selain Telkom, operator lainnya yang menggelar remitansi adalah PT Telkomsel, PT Indosat Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.(jha)