Bisnis.com, JAKARTA - Debat calon presiden (capres) terakhir untuk pemilu 2024 sudah di depan mata. Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah menyiapkan sejumlah visi dan misinya, salah satunya kredit untuk startup.
Berdasarkan catatan Bisnis, Prabowo-Gibran menjanjikan terkait hilirisasi digital, kredit millennial, dan sinyal yang merata di seluruh Indonesia.
Diketahui, pada debat calon wakil presiden (cawapres) pertama, Gibran berencana menghadirkan kredit khusus untuk perusahaan rintisan (startup) teknologi yang dibuat milenial.
Hal inipun disebutkan untuk menyikapi kondisi Indonesia dan dunia yang berada di tengah kondisi badai PHK startup sejak 2022.
Gibran mengatakan saat ini pemerintah telah memiliki berbagai macam kredit seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit Mekar. Karena itu rencananya, Gibran akan menambahkan kredit baru lagi untuk perusahaan teknologi.
Sayangnya, Gibran tidak menjelaskan secara rinci kredit baru yang bakal diluncurkan itu.
Selain itu, pada debat yang sama, Gibran juga berencana untuk menggenjot adanya hilirisasi digital, dengan menyiapkan digital talent di bidang kecerdasan buatan (AI), blockchain, robotik, perbankan syariah, dan kripto.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko mengatakan konsep pendekatan ekosistem ini juga dikenal sebagai DDNA, yaitu data, device, network and application.
Dengan adanya hilirisasi digital, Indonesia akan memiliki komoditas data dengan nilai ekonomi yang sangat besar. Selain itu, Budiman mengatakan hal ini juga dapat berdampak pada penguatan pertahanan dan keamanan siber.
Lebih lanjut, hilirisasi digital juga mencangkup persiapan infrastruktur jaringan atau konektivitas internet serta membangun industri perangkat digital.
Budiman juga sempat mengatakan bahwa Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
"Komitmennya, tidak ada desa yang tidak terakses internet atau sinyal internetnya dan telekomunikasinya lemah," ujar Budiman.
Kemudian, terkait keamanan siber, Budiman juga mengatakan paslon no. 2 akan membuat tim khusus untuk menjalankan Standard Operation Procedure (SOP) sesuai dengan standar internasional dan bekerja sama dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
“Dibangun sistem pengelolaan keamanan siber yang menerapkan pengamanan siber yang sesuai standar internasional dari hulu ke hilir dari perangkatnya, sistemnya, dan manusia,” ujar Budiman kepada Bisnis, Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut, Budiman mengatakan pasangan calon Prabowo-Gibran juga akan membangun sistem firewall nasional yang tangguh. Adapun firewall itu akan dilengkapi mesin superkomputer yang juga dilengkapi sistem AI Self Learning yang dapat mendeteksi serangan sejak adanya anomali sinyal.
Lanjutnya, firewall ini nantinya akan melindungi jaringan internet dari udara ataupun darat, seperti satelit, fiber optic, WiFi, hingga jaringan milik operator. “Sehingga kita memiliki lapisan-lapisan keamanan bertingkat yang saling memperkuat satu sama lain,” ujar Budiman.
Budiman pun berharap dengan adanya solusi ini, masalah siber akan dapat sepenuhnya teratasi dan tidak terjadi lagi di masa depan. Namun, dengan syarat, seluruh organisasi yang terkait bisa bersatu, sepakat, dan wajib melaksanakan pengamanan siber secara komprehensif.
Kendati demikian, Budiman tidak menutup kemungkinan adanya teknologi baru yang akan hadir, sehingga pemerintah harus tetap berinovasi untuk mengantisipasi serangan siber model terbaru.
