Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Eropa memulai langkah untuk mengurangi limbah elektronik dengan mewajibkan seluruh perangkat elektronik yang masuk ke Eropa menggunakan pengisi daya tipe USB-C.
Dengan begitu, Eropa akan menetapkan USB-C sebagai standar pengisian daya universal bagi perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, konsol gim, dan kamera.
Sementara untuk laptop juga harus mengikuti aturan terbaru tersebut dalam jangka waktu 40 bulan atau 3,3 tahun setelah peraturan berlaku efektif pada 2024.
Aturan baru tersebut merupakan bagian dari tujuan Eropa dalam membuat produk yang beredar di negara-negaranya lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Adanya aturan tersebut membuat masyarakat cukup menggunakan satu jenis pengisi daya untuk beragam jenis perangkatnya sehingga akan meminimalisir keberadaan limbah elektronik.
Berdasarkan keterangan resmi Parlemen Eropa, konsumen di negara-negara tersebut menghabiskan €250 juta per tahun atau sekitar Rp3,9 triliun untuk pembelian pengisi daya. Pada saat yang sama, pengisi daya yang tidak digunakan yang disertakan dengan perangkat menyumbang sekitar 11.000 ton limbah elektronik per tahun.
“Hari ini kami telah membuat pengisi daya universal menjadi kenyataan di Eropa. Konsumen Eropa sudah lama frustasi dengan banyak pengisi daya yang menumpuk di setiap perangkat baru. Sekarang mereka akan dapat menggunakan satu pengisi daya untuk semua perangkat elektronik portabel mereka,” ujar salah satu anggota Parlemen Eropa Alex Agius Saliba dikutip dalam GSMArena, Kamis (9/6/2022).
Sementara banyak pembuat ponsel pintar yang telah beralih ke USB-C, Apple masih menggunakan lighting port. Artinya Apple harus benar-benar memikirkan keberlangsungan produknya di Eropa mendatang.
Namun beberapa rumor mengatakan bahwa Apple telah melakukan uji coba untuk USB-C bagi iPhone generasi berikutnya.
