Pasar Smartphone Indonesia Diprediksi Tumbuh 8 Persen pada 2022, Tembus 44 Juta Unit

Ahmad Thovan Sugandi
Senin, 28 Maret 2022 | 02:59 WIB
Xiaomi Redmi Note 10 Pro Max/ GSM Arena
Xiaomi Redmi Note 10 Pro Max/ GSM Arena
Bagikan

Bisnis.com, JAKAERTA - Pasar smartphone di Indonesia diperkirakan akan mencapai 44 juta unit di 2022, bertumbuh 8 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Pertumbuhan ini terjadi setelah pemulihan kuat di 2021, dengan pengiriman sebanyak 40,9 juta unit smartphone yang menghasilkan pertumbuhan sebesar 11 persen, menurut IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker dalam laporan yang diterbitkan pada 21 Maret 2022 lalu.

Paruh pertama 2021 IDC mencatat pertumbuhan kuat, sebesar 47 persen dibandingkan semester I/2020 dan 20 persen dibandingkan semester I/2019 , walaupun pasar kemudian melambat di paruh kedua 2021.

Sebelumnya pada 2021 dimulai dengan lonjakan, di mana pertumbuhan YoY mencapai dua digit di paruh pertama tahun tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan oleh menurunnya jumlah kasus positif Covid-19, ditambah persiapan menjelang Ramadan.

Namun, pertumbuhan ini segera terhenti setelah varian delta Covid-19 merebak, memaksa pemerintah untuk menerapkan kembali PPKM dan menyebabkan penutupan retail di kuartal 3/2021.

Menurut IDC, di tengah kondisi tersebut, pasokan berlanjut menipis. Pengiriman berhasil membaik sebesar 10 persen (quarter-on-quarter/QoQ) di kuartal IV/2021 seiring berkurangnya jumlah kasus positif Covid-19, pelonggaran PPKM, dan peluncuran produk-produk baru bersamaan dengan promosi tanggal kembar selama kuarter tersebut.

Meski demikian, jumlah pengiriman tetap lebih rendah 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Memasuki 2022, IDC memperkirakan pasokan smartphone akan meningkat secara bertahap.

Para vendor smartphone diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki masa Ramadhan, dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang akan diterapkan mulai April 2022.

”Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat. Ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10 persen ke 11 persen,” ujar Associate Market Analyst from IDC Indonesia Vanessa Aurelia, dikutip pada Minggu (27/3/2022).

Selain itu dia menyebut, merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 yang belum lama ini terjadi, diperkirakan akan mempercepat perkembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper