Usai Unjuk Gigi di MotoGP Mandalika, Operator Seluler Bisa Garap Potensi Wisata Lombok

Rahmi Yati
Sabtu, 19 Maret 2022 | 08:12 WIB
Sirkuit Mandalika/Twitter MotoGP
Sirkuit Mandalika/Twitter MotoGP
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler dinilai tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana nasib infrastruktur jaringan 5G yang saat ini disediakan guna mendukung gelaran MotoGP Mandalika 2022.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan saat ini teknologi 5G sudah banyak diimplementasi dan masyarakat mulai beralih ke ponsel yang mendukung teknologi tersebut.

"Jadi secara ekosistem sudah mulai terbentuk sehingga demand bisa diciptakan, karena Mandalika sudah menjadi salah satu tempat wisata utama," kata Ian, Jumat (18/3/2022).

Menurut dia, yang justru menjadi perhatian adalah bagaimana tetap menarik wisatawan agar berkunjung ke kawasan tersebut usai gelaran MotoGP ini berakhir.

"Yang perlu dibuat mengapa orang mau ke Mandalika pada saat tidak ada motoGP, seperti tujuan wisata, budaya dan lainnya. Dengan dukungan 5G tentu akan semakin menarik. Hal ini tentu perlu dukungan dari banyak pihak dalam membuat Mandalika menjadi wisata utama," imbuhnya.

Senada dengan Ian, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan ajang MotoGP di Mandalika meskipun bukan dikhususkan sebagai event operator telekomunikasi, tetapi merupakan ajang yang membutuhkan dukungan layanan data internet.

Maka dari itu, menurutnya, dukungan operator telekomunikasi tentu diperlukan dan ajang ini kesempatan bagi operator telekomunikasi menunjukkan bahwa jaringan dan layanannya bukan hanya lancar tetapi sangat baik.

"Berkaca dari kegiatan di Mandalika tahun lalu dan tes pramusim bulan lalu, harusnya layanan internet yang ditawarkan saat ini makin bagus dan sempurna," tutur Heru.

Dia menilai memang persoalan perhelatan acara yang setahun sekali ini perlu dihitung dengan cermat, strateginya seperti apa terutama setelah even berakhir. Namun, diyakini operator-operator sudah memiliki cara karena berpengalaman saat PON, Sea Games dan Asian Games.

Namun begitu, tambah Heru, bila jaringan ini bersifat ad hoc, biasanya akan digunakan mobile Base Transceiver Station (BTS). Sebaliknya, bila kehadiran jaringan ditujukan untuk memberikan layanan bagi masyarakat sekitar, maka operator hanya perlu meningkatkan kapasitas dan kecepatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper