BRIN dan BMKG Rancang Pemodelan Peringatan Dini Tsunami

Mia Chitra Dinisari
Senin, 7 Maret 2022 | 19:00 WIB
Ilustrasi tsunami yang melanda Maluku dan sekitarnya pada 1674./bnpg.go.id
Ilustrasi tsunami yang melanda Maluku dan sekitarnya pada 1674./bnpg.go.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika  berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam pengembangan riset tsunami.

“Kami ingin berkolaborasi untuk bersama-sama membangun satu sistem pemodelan tsunami guna mendukung program Indonesia Tsunami Early Warning System atau InaTEWS, sistem ini disebut sebagai model tsunami merah putih,” ujar Plt. Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Widjo Kongko dalam rapat terbatas dengan BMKG, dikutip dari laman resmi BRIN.

Pertemuan dengan BMKG ini adalah untuk mendiskusikan peta jalan pemodelan tsunami merah putih. “Mulai tahun ini dan tahun depan, optimis bisa kita lakukan dan semoga dapat berjalan dengan baik,” tambahnya. Widjo menyampaikan bahwa Kepala BRIN telah menekankan agar BRIN dan BMKG dapat saling memperkuat kerja sama, termasuk dalam bidang riset tsunami.

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyambut baik kolaborasi ini. “BMKG siap bekerja sama untuk mewujudkan keberlanjutan teknologi pemodelan dan mitigasi tsunami di Indonesia, sekaligus untuk meregenerasi InaTEWS yang dirintis sejak tahun 2008,” tegasnya.

Dia berharap InaTEWS dengan pemodelan merah putih ini dapat segera direalisasikan dalam kurun waktu 1-2 tahun. Dwikorita mengakui bahwa Indonesia mempunyai cukup banyak pakar tsunami, karenanya sumberdaya tersebut perlu dioptimalkan, pengetahuan ini perlu diwariskan ke generasi muda, dan dimanfaatkan untuk NKRI.  

Keterlibatan Periset BRIN dalam kolaborasi ini sekaligus untuk mendukung BMKG dalam mengimplementasikan konsorsium pokja pemodelan tsunami.

“Pokja tsunami ini memiliki tugas untuk merencanakan kebijakan di bidang tsunami serta kegiatan penunjangnya secara berkelanjutan, baik berupa program jangka pendek maupun jangka menengah, serta memberikan masukan strategi kebijakan pengamatan tsunami, pengolahan dan analisis data tsunami, modeling, diseminasi dan layanan tsunami, serta emerging teknologi tsunami,” jelas Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper