Bulan Akan Dihantam 3 Ton Sampah Antariksa

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 3 Maret 2022 | 13:22 WIB
Ilustrasi/BMKG
Ilustrasi/BMKG
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bulan akan dihantam oleh 3 ton sampah luar angkasa, dan akan membentuk kawah atau lubang besar di sana.

Roket sisa itu akan menabrak sisi jauh bulan dengan kecepatan 5.800 mph (9.300 kph) pada hari Jumat, jauh dari pengintaian teleskop. Mungkin diperlukan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, untuk memastikan dampaknya melalui citra satelit.

Para ilmuwan memperkirakan objek itu akan membuat lubang sepanjang 33 kaki hingga 66 kaki (10 hingga 20 meter) dan mengirim debu bulan terbang ratusan mil (kilometer) melintasi permukaan yang tandus dan bopeng.

Sampah antariksa yang mengorbit rendah relatif mudah dilacak. Objek yang meluncur lebih dalam ke luar angkasa tidak mungkin menabrak apa pun dan potongan-potongan yang jauh ini biasanya segera dilupakan, kecuali oleh segelintir pengamat yang senang bermain detektif langit di samping.

SpaceX awalnya mengakui bahwa itu adalah miliknya, setelah pelacak asteroid Bill Gray mengidentifikasi jalur tabrakan pada bulan Januari. Namun, pernyataan itu dikoreksi sebulan kemudian, dengan mengatakan bahwa objek "misteri" itu bukanlah roket SpaceX Falcon dari peluncuran observatorium iklim luar angkasa untuk NASA pada 2015.

Komando Luar Angkasa AS, yang melacak sampah antariksa, mengkonfirmasi bahwa tahap atas China dari misi bulan 2014 tidak pernah mengalami deorbit, seperti yang ditunjukkan sebelumnya dalam database-nya. Tapi itu tidak bisa mengkonfirmasi negara asal objek yang akan menabrak bulan.

"Kami fokus pada objek yang lebih dekat ke Bumi," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan dilansir dari Mint.

Jonathan McDowell dari Harvard and Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan efek tabrakan itu akan meninggalkan satu lagi kawah di bulan.

Bulan sudah memiliki kawah yang tak terhitung jumlahnya, berkisar hingga 1.600 mil (2.500 kilometer). Dengan sedikit atau tanpa atmosfer nyata, bulan tidak berdaya melawan rentetan meteor dan asteroid yang terus-menerus, dan pesawat ruang angkasa yang sesekali masuk, termasuk beberapa yang sengaja jatuh demi sains. Tanpa cuaca, tidak ada erosi sehingga kawah tumbukan bertahan selamanya.

Melacak sisa misi luar angkasa seperti ini sulit. Gravitasi bulan dapat mengubah jalur objek selama terbang lintas, menciptakan ketidakpastian. Dan tidak ada database yang tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper