Migrasi Siaran TV Digital Dimulai, Penonton Televisi Berkurang?

Rahmi Yati
Selasa, 22 Februari 2022 | 13:41 WIB
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan analog switch off (ASO) atau migrasi siaran TV digital tahap I akan dimulai pada 30 April 2022. Namun dikhawatirkan pemadaman siaran analog tersebut membuat jumlah penonton televisi berkurang.

VP Corporate Secretary PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) Gilang Iskandar menyebut secara umum, SCTV, Indosiar dan lembaga penyiaran dalam grup SCM/EMTEK sudah siap melakukan peralihan siaran dari TV analog ke TV digital.

"Namun yang menjadi kendala adalah sebaran pesawat televisi penerima siaran digital di masyarakat yang menurut survei Kementerian Komunikasi dan Informatika [Kemenkominfo] belum sampai 90 persen," ujarnya, Senin (21/2/2022).

Artinya, sambung Gilang, di awal ASO ada potensi turunnya tingkat kepemirsaan televisi yang juga diprediksi akan berpengaruh kepada pemasukan iklan. Sayangnya, dia belum memerinci berapa potensi kerugiannya.

Meski begitu, dia tetap berfikir positif bahwa pada saat ASO dimulai, kepemilikan pesawat TV penerima siaran digital akan meningkat tajam.

"Dari pihak televisi, sudah secara masif mensosialisasikan ASO melalui siaran masing-masing agar masyarakat segera menyiapkan perangkat yang bisa menerima siaran digital sebelum ASO," ucapnya.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution menilai ASO tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan pemirsa televisi. Pasalnya, penerapannya tidak dilakukan sekaligus di seluruh Tanah Air, melainkan secara bertahap.

"Kan begini, ASO itu kan tidak seluruh Indonesia sekaligus, bertahap. Jadi tentunya karena bertahap itu diharapkan tidak akan membuat penonton itu syok, kaget. Ada tahapan-tahapan dan lokasi mana saja di setiap tahapnya. Itu sudah diatur oleh Kemenkominfo," kata Syafril.

Lebih lanjut dia menuturkan industri penyiaran juga telah melakukan sosialisasi mengenai ASO dan siaran digital melalui iklan-iklan di TV, baik mengenai kapan waktunya, apa yang harus dilakukan, dan lainnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi juga mengakui pesawat TV memang jadi kendala dalam penerapan ASO meskipun di pasaran produk tv digital sudah banyak beredar.

Namun bagi masyarakat yang tidak mampu, dia menilai pemerintah dan stakeholder terkait memang harus membantu terutama menyangkut penyediaan set top box (STB) agar dapat digunakan pada keluarga yang hanya memiliki TV analog.

"STB kan merupakan kewajiban pemenang lelang penyelenggara multiplexer dan pemerintah. Penyediaan dan penyebaran STB itu harus dipercepat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper