Kesenjangan Indonesia Makin Nyata! 12.548 Desa Belum Ada Internet

Rahmi Yati
Senin, 14 Februari 2022 | 13:29 WIB
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Pasawahan mengerjakan tugas sekolah di pos kamling Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis, (16/7/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia disebut masih mengalami kesenjangan digital antara bagian barat dan timur seiring dengan 12.548 desa yang belum mendapatkan layanan internet.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai hal tersebut merupakan permasalahan serius yang harus segera diselesaikan agar impian Indonesia menjadi negara besar, digital hub di Asia bahkan dunia bisa terwujud.

"Apalagi kan kita ingin jadi center jadi metaverse dunia," ujarnya, Senin (14/2/2022).

Heru menyebut, saat ini permasalahannya adalah jaringan backbone yang masih terbatas dan belum menghubungkan semua Kabupaten/Kota. Terlebih, infrastruktur digital penting di era pandemi seperti sekarang ini.

Hal itu, lanjut dia, terbukti mengingat sektordigital yang mampu menyelematkan ekonomi Indonesia dari keterpurukan terdalam akibat pandemi. Hadirnya ruang digital juga menjadi penting di saat mobilitas dan aktivitas fisik dibatasi.

"Semua ini kian penting karena kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir atau akan adanya potensi pandemi lain bilamana Covid-19 selesai," ucapnya.

Lebih jauh dia menuturkan, selain infrastruktur, persoalan yang tengah dihadapi saat ini adalah bagaimana menghadirkan talenta digital sebagai penggerak ekonomi digital, pengguna dan juga penyedia berbagai macam teknologi dan aplikasi.

Menurutnya, Indonesia masih menjadi pasar aplikasi asing dengan banyak digunakannya ahli digital dari luar negeri. Selain itu, pendidikan terkait teknologi dan digital masih amburadul.

"Ini harus diperbaiki. Dari Pandemi kita belajar kewalahan menghadapi school from home karena bukan cuma infrastruktur tapi juga aplikasi dan muatan pembelajaran," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper