Ini Dampak Patrick Walujo Buat Indosat Ooredoo Hutchison

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 27 Desember 2021 | 12:25 WIB
Pendiri Northstar Patrick Walujo/www.nsgroup.com/
Pendiri Northstar Patrick Walujo/www.nsgroup.com/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran Co Founder Northstar Group Patrick Walujo di jajaran komisaris Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) diprediksi akan memberi warna baru bagi perusahaan telekomunikasi gabungan tersebut.

Pengalaman yang dimiliki Patrick dalam berinvestasi di perusahaan rintisan akan memberi kontribusi dalam pengembangan layanan digital Indosat Ooredoo Hutchison.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai sebagai komisaris, masukan yang diberikan Patrick akan memberikan dampak bagi pengembangan layanan digital di Indosat Ooredoo Hutchison.

Layanan digital Indosat Ooredoo berpeluang menjadi lebih baik melalui kerja sama strategis yang dibangun dengan perusahaan rintisan (startup), atau pengembangan secara mandiri dengan menghadirkan aplikasi yang tepat sasaran.

“Masuknya Patrick akan memberikan warna bagi Indosat Ooredoo Hutchison,” kata Tesar, Senin (27/12/2021).

Sekadar informasi, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) memperkirakan pertumbuhan pendapatan operator dari layanan digital ke depan akan tumbuh lebih besar dibandingkan dengan sektor pertumbuhan pendapatan dari solusi TIK dan layanan konektivitas.

Pertumbuhan pendapatan dari layanan digital bisa mencapai 12 persen per tahun. Sementara itu pertumbuhan pendapatan operator dari layanan teknologi informasi dan komunikasi hanya 8 persen per tahun dan dari layanan konektivitas sekitar 4 persen per tahun.

Tesar mengatakan walaupun memberikan warna, upaya Indosat Ooredoo Hutchison untuk mengembangkan layanan digital tidak mudah. Secara bisnis, layanan konektivitas berbeda dengan layanan digital.

Perusahaan telekomunikasi yang selama ini bermain di ranah layananan konektivitas, mencari pemasukan dari rerata pendapatan yang diperoleh dari pelanggan.

Adapun layanan digital, tidak selalu mencari pendapatan dari pelanggan. Bisnis model layanan digital tidak langsung seperti layanan konektivitas.

“Jadi ruhnya berbeda. Perusahaan telekomunikasi yang sukses di aplikasi belum terlihat,” kata Tesar.

Tesar mengatakan keberhasilan perusahaan telekomunikasi dalam mengembangkan layanan digital dilihat dari besar kontribusi yang diberikan layanan digital tersebut terhadap total pendapatan perusahaan.

Sekadar informasi, pada kuartal III/2021, Indosat membukukan pendapatan senilai Rp23,06 triliun. Pendapatan tersebut tumbuh 11,96 persen dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp20,59 triliun.

Sementara itu Northstar Group saat ini telah berinvestasi di sejumlah perusahaan besar antara lain PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT BFI Finance Indonesia Tbk, Gojek, dan lain sebagainya.

Sebelumnya, dalam laporan yang dipublikasi Indosat diketahui saat merger terealisasi pada 4 Januari 2021, Patrick Walujo akan menjadi salah satu komisaris Indosat Ooredoo Hutchison. Sebelum merger, nama Patrick tidak tercatat ke dalam jajaran direksi maupun komisaris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper