Moeldoko Puji Pengembangan Baterai Lithium UNS

Setyo Puji Santoso
Selasa, 7 Desember 2021 | 17:41 WIB
Moeldoko saat mengunjungi Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI Baterai Lithium) Universitas Sebelas Maret (UNS)/Istimewa
Moeldoko saat mengunjungi Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI Baterai Lithium) Universitas Sebelas Maret (UNS)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko Ginting mengapresiasi upaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam mengembangkan baterai lithium.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat mengunjungi Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI Baterai Lithium) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa (7/12/2021).

Ia menyampaikan, upaya yang dilakukan UNS senada dengan komitmen Indonesia dalam COP26 bulan lalu yang akan berupaya menekan emisi guna mengurangi dampak dari perubahan iklim.

“Presiden sangat mendukung industri terbarukan. Ini momentum dan potensi bagi Indonesia untuk melompat lebih jauh lagi dalam industri kendaraan listrik. Apalagi setelah munculnya Perpres No 55 tahun 2019, semua stakeholder langsung bergerak,” katanya dalam keterangan yang disampaikan kepada Bisnis.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa UNS merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengembangkan produksi baterai lithium.

“Riset mengenai pengembangan teknologi listrik terutama baterai lithium sudah dilakukan sejak 2012 silam. Baterai ini sudah diujicobakan pada sepeda listrik, motor listrik, dan mobil listrik. Melihat potensi ini, kami optimistis bahwa baterai lithium akan semakin berkembang di Indonesia,” ungkap Prof. Jamal.

Selain itu, Ia juga memberi contoh penggunaan baterai lithium di UNS pada sepeda listrik dan mobil listrik yang digunakan setiap hari Jumat minggu pertama.

Ketua PUI Baterai Lithium UNS, Prof. Agus Purwanto menambahkan bahwa proses pengujian baterai listrik ini memerlukan fasilitas yang sesuai dengan standar nasional.

“Sertifikasi baterai harus disesuaikan dengan kebutuhan nasional. Jadi, tidak menganut sistem yang berbeda dari yang diujikan supaya yang diujikan tidak berbeda jauh dari yang dibutuhkan dalam skala nasional. Jadi kembali ke kemampuan kita, baik itu pembuatan dan produksi,” tambah Prof. Agus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper