Persaingan Makin Ketat, Taipan Asia Tenggara Getol Tanam Modal di Startup

Amanda Kusumawardhani
Senin, 18 Oktober 2021 | 11:13 WIB
/jibiphoto/
/jibiphoto/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah taipan Asia Tenggara mulai memacu investasinya ke startup, setelah beragam industri mulai dari ritel, hotel, hingga manufaktur rontok diterjang pandemi Covid-19.

Perusahaan holding, perusahaan investasi keluarga, dan taipan lainnya milik Dhanin Chearavanont dari Thailand hingga Lance Gokongwei dari Filipina tak mau ketinggalan memanfaatkan tingginya valuasi startup belakangan.

Dengan komitmen investasi yang melimpah, pebisnis yang dulunya bergantung pada kerajaan usaha konvensional muali bertransisi ke dunia e-commerce dan digitalisasi membanjiri startup dengan pundi-pundi modal segar.

Model transisi bisnis ini menjadi semakin urgen di bawah kepemimpinan pewaris ketiga yang merupakan generasi yang lebih muda.

“Dinamika bisnis keluarga di Asia Tenggara menjadi sangat hidup dengan apa yang dibawa oleh teknologi dan investasi teknologi berkat kesuksesan perusahaan rintisan. Banyak investasi dari perusahaan keluarga yang akan mengalir untuk mengejar itu dan pandemi mengakselerasi hal tersebut,” kata managing partner 500 Startups Southeast Asia Vishal Harnal, dikutip dari Bloomberg, Senin (18/10/2021).

Konglomerasi keluarga yang memacu ekonomi kawasan ini selama beberapa dekade saat ini menghadapi banyak tantangan di tengah pandemi Covid-19. Asian Development Bank baru-baru ini memangkas proyeksi pertumbuhan kawasan ini menjadi 3,1 persen pada tahun ini karena negara-negara di Asia Tenggara dipandang masih rentang terhadap pandemi.

Meski Covid-19 telah merontokkan bisnis pariwisata dan ritel di kawasan ini, Asia Tenggara merupakan rumah dari pasar internet yang tumbuh sangat cepat.

Berdasarkan data Cento Ventures, perusahaan modal ventura membenamkan modalnya ke startup senilai US$4,4 miliar di kawasan ini pada paruh pertama tahun ini.

Persaingan Makin Ketat, Taipan Asia Tenggara Getol Tanam Modal di Startup

Salah satu taipan yang terlibat dalam investasi startup ini adalah Charoen Pokphand Group Co., perusahaan berusia 100 tahun yang bergerak di sektor agribisnis, ritel, dan telekomunikasi.

“CP Group secara aktif memanfaatkan peluang inovasi dan mengeksplor teknologi misalnya robot, logistic, dan teknologi digital lainnya. Asia Tenggara akan menjadi tempat dimana tranformasi emas akan terjadi, dengan pembaruan teknologi dan model bisnis baru,” kata Kepala Teknologi CP Group Yue Jun Jiang.

Di Indonesia, Intudo Ventures menanamkan investasi senilai US$115 juta untuk menutup putaran pendanaan pada September tahun ini guna memacu ekonomi digital di Tanah Air. Sejumlah investor yang masuk dalam pendanaan ini termasuk lebih dari 30 bisnis keluarga dan konglomeratnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper