Telkomsel: 5G Solusi untuk Efisiensi dan Operasi di Manufaktur

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 5 Juli 2021 | 09:30 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meyakini dalam beberapa tahun ke depan muncul beragam solusi 5G yang memberi banyak manfaat bagi sektor korporasi, khususnya manufaktur. 

VP Internet of Things Telkomsel Alfian Manullang mengatakan 5G akan membantu perusahaan untuk tumbuh, bertransformasi digital dan beroperasi dengan lebih efisien, lewat segudang kelebihan yang dimiliki teknologi generasi kelima tersebut.

Menurutnya, 5G akan membuat sejumlah solusi teknologi yang sudah ada di industri saat ini makin berkembang. 

Kecerdasan buatan, maha data (big data), dan Internet of things adalah beberapa solusi teknologi yang sudah ada dan bakal meningkat ke depannya dengan 5G. 

Tidak hanya itu, kata Alfian, bagi perusahaan yang masih bergerak secara manual, konektivitas digital 5G membantu perusahaan untuk melakukan lompatan besar dalam bertransformasi digital. 

“Konektivitas digital  penting bagi perusahaan yang ingin bertrasformasi digital,” kata Alfian kepada Bisnis, Senin (5/7/2021). 

Survei IDC 2021 yang berjudul Manufacturing Insight Survey 2021 memprediksimanufaktur di Indonesia akan makin fokus terhadap efiensi dan pertumbuhan pada 2024-2025. 

Ketatnya persaingan bisnis mengakibatkan manufaktur Indonesia memprioritaskan kinerja, automatisasi, dan peluang baru dari perspektif inovasi produk dan model bisnis untuk tumbuh dan bersaing. teknologi ini juga dapat mendukung kebutuhan tersebut.

Alfian menjelaskan secara umum orientasi 5G dengan 4G berbeda. Teknologi 4G lebih berfokus pada manusia, sedangkan 5G fokus pada manusia dan mesin. 

Sebagai gambaran, jaringan 4G memiliki latensi sekitar 100 milidetik. Bagi segmen ritel atau manusia, latensi setinggi itu tidak dibutuhkan. Kecepatan dan kestabilan jaringan adalah hal yang paling penting. 

Sementara itu, bagi manufaktur, latensi setinggi itu - sebesar 100 milidetik -  berisiko membuat produksi menjadi rusak dan berantakan. Automasi di pabrik pun kini masih menggunakan kabel karena jaringan seluler latensinya masih terlalu tinggi. Padahal, dengan kabel, gerak robot di manufaktur terbatas. 

5G dapat menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. 5G memiliki karakteristik latensi di bawah 1 miliidetik. Pencapaian tersebut memungkinkan 5G mengerjakan misi-misi penting seperti automasi manufaktur hingga operasi jarak jauh.  

Tidak hanya itu, di saat 4G hanya dapat mendukung operasi ratusan ribu sensor, 5G dapat mendukung operasi jutaan sensor dalam jarak 1 kilometer persegi. Pencapaian itu membuat perusahaan dapat berhemat hingga 50 persen tergantung dari kondisi manufaktur. 

“Mesin membutuhkan respona sangat cepat seperti IoT, Automasi kendaraan dan lain sebagainya. Respons cepat membantu untuk menjamin keselamatan,” kata Alfian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper